Jembatan Baltimore Runtuh: Bagaimana Ini Mempengaruhi Ekspor Batu Bara AS?

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read

jfid – Hari ini, kita berbicara tentang suatu peristiwa yang telah mengguncang dunia, khususnya industri batu bara dan energi global.

Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat (AS), telah runtuh. Tapi tunggu sebentar, jangan biarkan kata-kata ‘runtuh’ ini membuat Anda terjatuh dari kursi Anda. Mari kita lihat lebih dekat apa yang sebenarnya terjadi.

Jembatan ini, yang merupakan bagian penting dari infrastruktur transportasi AS, ambruk setelah ditabrak oleh kapal kargo raksasa dari Singapura. Tragedi ini tidak hanya mengakibatkan kerugian material, tetapi juga menelan korban jiwa. Enam orang dilaporkan hilang dan diduga tewas.

Namun, dampak dari peristiwa ini jauh melampaui kerusakan fisik dan kehilangan nyawa. Jembatan ini adalah jalur vital untuk pengangkutan batu bara dari pelabuhan Baltimore.

Dengan runtuhnya jembatan ini, ekspor batu bara dari pelabuhan tersebut berisiko terhenti selama enam pekan ke depan.

Menurut CEO Xcoal Energy & Resources LLC, Ernie Thrasher, gangguan ekspor di pelabuhan Baltimore diperkirakan menahan pengangkutan hingga 2,5 juta ton batu bara.

Ini bukanlah angka yang kecil, teman-teman. AS mengekspor sekitar 74 juta ton batu bara pada 2023. Jadi, bisa Anda bayangkan betapa signifikannya dampak dari peristiwa ini?

Pelabuhan Baltimore sendiri menjadi terminal terbesar kedua untuk komoditas ini di AS. Penutupan pusat batu bara utama ini mengancam akan mengganggu rantai pasokan energi global.

Thrasher mengatakan, “Akan ada pengalihan ke pelabuhan lain, tetapi pelabuhan lain cukup sibuk”.

Namun, Thrasher juga menambahkan bahwa Baltimore mengirimkan kurang dari 2% dari batu bara yang diangkut melalui laut secara global, sehingga runtuhnya jembatan ini hanya akan berdampak kecil pada harga global.

Meski begitu, dampaknya terhadap India bisa jadi lebih besar. Mengapa demikian? Karena batu bara yang bergerak keluar dari Baltimore mencakup banyak batu bara termal ke India yang digunakan untuk pembangkit listrik.

Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari semua ini? Bahwa infrastruktur adalah bagian penting dari rantai pasokan global. Dan ketika satu bagian dari infrastruktur ini gagal, dampaknya bisa dirasakan jauh dan luas. Jadi, mari kita berharap untuk pemulihan cepat dan lancar dari tragedi ini.

Dan ingat, meski jembatan mungkin runtuh, semangat kita tidak boleh runtuh. Kita harus terus bergerak maju, membangun dan memperbaiki, untuk masa depan yang lebih baik dan lebih cerah. Selamat membaca, dan sampai jumpa di artikel berikutnya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article