BlackRock Menunda Rencana ETF Ethereum di AS, Menimbulkan Ketidakpastian di Pasar Kripto

Noer Huda
3 Min Read
BlackRock Menunda Rencana ETF Ethereum di AS, Menimbulkan Ketidakpastian di Pasar Kripto
BlackRock Menunda Rencana ETF Ethereum di AS, Menimbulkan Ketidakpastian di Pasar Kripto

jfid – BlackRock, perusahaan pengelola aset terbesar di dunia, masih menunggu lampu hijau dari otoritas pengawas pasar modal Amerika Serikat (AS), Securities and Exchange Commission (SEC), untuk meluncurkan produk investasi berbasis Ethereum.

Rencana tersebut tertunda, meskipun permohonan untuk iShares Ethereum Trust, sebuah exchange-traded fund (ETF) yang akan mengikuti harga Ethereum, telah diajukan sejak November 2020.

Diperkirakan, ETF Ethereum akan terdaftar di bursa saham Nasdaq, membawa peluang investasi yang signifikan bagi para investor.

Namun, hingga saat ini, SEC telah menunda keputusannya beberapa kali. Terakhir, pada 4 Maret 2021, penundaan itu berlangsung, yang juga memengaruhi rencana Fidelity untuk meluncurkan produk serupa.

Penundaan ini menciptakan ketidakpastian di pasar kripto yang tengah mengalami momentum kenaikan. Bitcoin, mata uang kripto terbesar, mencapai rekor baru di atas 69.000 dolar AS pada 5 Maret 2021, dipicu oleh minat investor institusional dan ritel.

Ethereum, sebagai mata uang kripto nomor dua, juga merasakan lonjakan harga yang signifikan.

Pada 20 Februari 2021, nilainya mencapai lebih dari 3.000 dolar AS. Hal ini terjadi seiring dengan dukungan perkembangan teknis, seperti upgrade Dencun yang diantisipasi, yang diharapkan meningkatkan skalabilitas dan efisiensi jaringan.

Namun, meskipun kondisi pasar yang menguntungkan, terutama bagi produk investasi seperti ETF Ethereum, para analis dan pengamat menyarankan untuk tetap waspada.

James Seyffart, seorang analis ETF dari Bloomberg, mengindikasikan bahwa tanggal 23 Mei 2021 menjadi momen penting.

Pada tanggal tersebut, SEC diharapkan memberikan keputusan akhir terkait permohonan ETF Ethereum yang diajukan oleh VanEck, sebuah perusahaan investasi terkemuka di AS.

Jika VanEck mendapat persetujuan, kemungkinan besar akan membuka jalan bagi ETF Ethereum lainnya.

ETF Ethereum dianggap sebagai cara yang lebih mudah, aman, dan murah bagi investor untuk mendapatkan eksposur ke mata uang kripto tersebut tanpa harus membeli atau menyimpannya secara langsung.

Produk ini juga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan transparansi pasar Ethereum, memberikan keuntungan bagi investor institusional yang memiliki standar regulasi yang ketat.

Meskipun penundaan dari SEC, permintaan untuk ETF Ethereum tetap tinggi. Negara-negara seperti Kanada dan Brasil telah meluncurkan produk serupa, menarik minat investor global.

Dengan harapan bahwa SEC akan memberikan persetujuan akhir, pasar kripto dapat mengalami arus modal yang lebih besar lagi di masa mendatang.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article