Misteri Kematian Anggota Ormas di Depok: Luka Terbuka di Leher dan Bau Busuk

Shofiyatul Millah
7 Min Read
Misteri Kematian Anggota Ormas di Depok: Luka Terbuka di Leher dan Bau Busuk
Misteri Kematian Anggota Ormas di Depok: Luka Terbuka di Leher dan Bau Busuk

jfid – Indra Zulkarnaen, seorang anggota ormas yang tinggal di kos-kosan di Beji, Depok, ditemukan tewas membusuk di kamar mandinya pada Kamis (10/2/2024).

Hasil autopsi dari RS Polri menunjukkan bahwa ia mengalami luka terbuka di leher kanan dan kiri, yang diduga akibat senjata tajam. Siapa pelakunya dan apa motifnya?

Kisah ini dimulai dari kecurigaan warga sekitar yang merasa tidak melihat Indra keluar masuk kosan selama beberapa hari.

Mereka juga mencium bau busuk yang semakin menyengat dari kamar Indra. Warga kemudian melapor ke satpam perumahan, Jafar, yang langsung mendatangi kosan tersebut.

Jafar mengetuk pintu kamar Indra, tapi tidak ada jawaban. Ia pun mencoba membuka pintu, tapi terkunci dari dalam.

Jafar kemudian memanggil pemilik kosan, Siti, untuk membuka pintu dengan kunci cadangan.

Setelah pintu terbuka, mereka terkejut melihat pemandangan mengerikan di dalam kamar.

“Yang meninggal masih pakai sepatu kerja, baju dinas. Celana putih baju cokelat muda lah, kayak setelan negeri gitu,” kata Wati, salah seorang warga yang tinggal di samping kosan, saat berbincang dengan detikcom.

Wati mengatakan korban ditemukan dalam kondisi sudah membusuk. Wajah korban tertutup bantal.

“Pokoknya kaki udah bengkak, muka udah nempel ke bantal, udah lengket. Udah berapa hari, udah bau kayak sampah,” katanya.

Siti, pemilik kosan, mengatakan bahwa Indra sudah tinggal di kosan tersebut sejak 2020.

Ia mengenal Indra sebagai orang yang ramah dan sopan, meski jarang berkomunikasi dengan penghuni kosan lainnya. Ia juga tidak mengetahui pekerjaan dan aktivitas Indra sehari-hari.

“Kalau dia sih baik, sopan, nggak pernah bikin masalah. Cuma dia jarang keluar kamar, jarang ngobrol sama orang. Kadang-kadang saya lihat dia bawa tas ransel, kayak mau kerja gitu. Tapi saya nggak tahu dia kerja di mana, nggak pernah nanya,” kata Siti.

Siti menambahkan bahwa Indra pernah menyebutkan bahwa ia adalah anggota ormas, tapi tidak menyebutkan nama ormasnya.

Ia juga tidak pernah melihat Indra membawa atribut ormas atau berkumpul dengan anggota ormas lainnya.

“Katanya sih dia anggota ormas, tapi nggak bilang ormas apa. Saya juga nggak pernah lihat dia pakai baju ormas atau bawa bendera ormas. Pokoknya dia low profile banget, nggak pernah pamer,” ujar Siti.

Hal ini dibenarkan oleh Rokib Maulana, ketua RT setempat, yang mengaku kaget dengan adanya penemuan mayat di kosan tersebut. Rokib tidak tahu siapa sosok korban ini.

“Sebenarnya ya kaget lah. Satu, memang mereka kan nggak pernah ada izin kan untuk lapor keluar masuk tamu, tetangga juga nggak pernah tahu,” kata Rokib.

Rokib mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat Indra berinteraksi dengan warga lainnya.

Ia juga tidak pernah mendengar adanya konflik atau masalah yang melibatkan Indra.

“Kalau dia sih nggak pernah kelihatan, nggak pernah sapa-sapa. Saya juga nggak pernah dengar dia punya musuh atau masalah sama siapa-siapa. Pokoknya dia misterius banget,” tutur Rokib.

Setelah mendapat laporan dari warga, polisi segera datang ke lokasi dan melakukan olah TKP. Jasad Indra kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

Hasil pemeriksaan mengejutkan: Indra ternyata mengalami luka terbuka di leher kanan dan kiri, yang diduga akibat senjata tajam.

“Ditemukan luka terbuka di leher sisi kanan dan kiri, sisi kiri lebih dalam, sampai tenggorokan,” ujar Karumkit RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto kepada detikcom.

Hariyanto mengatakan bahwa pihaknya memerlukan pemeriksaan tambahan, mengingat kondisi mayat sudah mengalami pembusukan.

“Dari luka leher kiri sudah mengarah, karena ada waktu kematian beberapa hari dan pembusukan, perlu pemeriksaan tambahan,” katanya.

Hariyanto juga mengatakan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan histopatologi dan toksikologi.

Dari pemeriksaan tersebut diketahui bahwa mayat tersebut telah mengalami pembusukan sekitar 3-5 hari dari hari pemeriksaan.

“Dilakukan pemeriksaan histopatologi dan toksikologi. Terjadi pembusukan lanjut sekitar 3-5 hari dari hari pemeriksaan,” katanya.

Hariyanto mengkonfirmasi bahwa luka tersebut akibat senjata tajam. Namun, ia enggan memberitahu jenis senjata tajam apa yang sampai membuat korban meninggal dunia.

“Iya (akibat senjata tajam). Nanti penyidik yang mengembangkan, semua benda tajam bisa bikin luka terbuka,” tutupnya.

Polisi masih menyelidiki kasus ini dan mencari pelaku pembunuhan Indra. Polisi juga masih mengusut motif pembunuhan tersebut, apakah ada kaitannya dengan aktivitas ormas Indra atau tidak.

“Kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan. Kami juga masih mencari saksi-saksi dan barang bukti yang berkaitan dengan kasus ini. Kami belum bisa menyimpulkan motif pembunuhan ini, apakah ada hubungannya dengan ormas atau tidak,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar.

Imran mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi tentang kasus ini untuk segera melapor ke polisi.

Ia juga meminta kepada anggota ormas untuk tidak terprovokasi dengan kasus ini dan menyerahkan penyelesaian kepada polisi.

“Kami menghimbau kepada masyarakat yang mengetahui sesuatu tentang kasus ini untuk segera melapor ke polisi. Kami juga menghimbau kepada anggota ormas untuk tidak terprovokasi dengan kasus ini dan menyerahkan penyelesaian kepada polisi. Kami akan mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelakunya,” tegas Imran.

Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi di kalangan masyarakat. Siapa sebenarnya Indra Zulkarnaen? Ormas apa yang ia ikuti?

Apa yang ia lakukan di kosan tersebut? Siapa yang membunuhnya dan mengapa? Apakah ada konspirasi atau dendam di balik pembunuhan ini? Semua itu masih menjadi misteri yang harus dipecahkan oleh polisi.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article