jfid – Kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina di Cirebon, Jawa Barat, yang terjadi pada tahun 2016, telah menjadi sorotan publik selama bertahun-tahun.
Meski delapan dari sebelas pelaku telah ditangkap dan diadili, tiga pelaku lainnya – Dani (28), Andi (31), dan Pegi alias Perong (30) – masih buron. Pertanyaan besar yang muncul adalah, mengapa tiga pelaku ini masih belum ditangkap?
Identitas Pelaku: Hambatan Utama
Salah satu alasan utama yang membuat penangkapan tiga pelaku ini sulit adalah masalah identitas. Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast, pihak kepolisian mengalami kesulitan dalam menentukan identitas asli para pelaku.
“Terkait identitas, baik itu berdasarkan pemeriksaan saksi maupun fakta di persidangan, kami baru menemukan yang namanya inisial yaitu Dani, Andi, dan Pegi alias Perong. Apakah itu nama asli atau nama samaran, ini masih kami telusuri,” kata Jules .
Isu Anak Polisi: Fakta atau Fiksi?
Selain itu, ada isu yang beredar bahwa salah satu pelaku merupakan anak dari anggota polisi. Namun, Jules membantah isu tersebut. Menurutnya, yang merupakan anak anggota polisi adalah salah satu korban, yakni Eki yang merupakan kekasih dari Vina.
“Hasil pemeriksaan maupun fakta di persidangan yang sesungguhnya bahwa salah satu korban yang merupakan pacar atau rekan dari saudari Vina yaitu saudara Eki adalah anak dari anggota kami, anggota kepolisian,” ungkap Jules.
Sorotan Publik dan Film “Vina: Sebelum 7 Hari”
Kasus Vina kembali menjadi sorotan publik usai film “Vina: Sebelum 7 Hari” tayang di bioskop. Film ini seakan membongkar kembali tabir kelam peristiwa pembunuhan sejoli muda oleh geng motor di Kota Cirebon.
Namun, meski film tersebut telah menyeruakkan kembali kasus ini ke permukaan, penangkapan tiga pelaku yang masih buron tetap menjadi tantangan.
Kesimpulan
Kasus Vina Cirebon adalah contoh nyata dari tantangan yang dihadapi oleh penegak hukum dalam menangani kasus kejahatan serius. Meski sudah berlalu bertahun-tahun, penyelesaian kasus ini masih jauh dari kata selesai.
Dengan identitas pelaku yang masih kabur dan isu-isu yang beredar, penyelesaian kasus ini membutuhkan lebih dari sekadar sorotan publik.
Diperlukan kerja keras, kejelian, dan kerjasama antara penegak hukum dan masyarakat untuk memastikan bahwa keadilan dapat ditegakkan.
