Cina, Amerika, dan ‘Permainan’ di Balik Konflik Israel-Palestina

Noer Huda
3 Min Read
Cina, Amerika, Dan ‘permainan’ Di Balik Konflik Israel Palestina
Cina, Amerika, Dan ‘permainan’ Di Balik Konflik Israel Palestina

jfid – Konflik Israel-Palestina, yang telah menjadi sumber kontroversi selama beberapa dekade, semakin menjadi sorotan internasional.

Di tengah dinamika konflik ini, Cina tampil sebagai pemain kunci dengan upayanya untuk memanfaatkan situasi ini sebagai alat untuk memperkuat pengaruhnya dan merangsang sentimen anti-Amerika.

Cina tidak hanya menunjukkan minat yang kuat terhadap konflik ini, tetapi juga mengindikasikan keinginannya untuk berperan sebagai mediator antara Israel dan Hamas.

Namun, kekhawatiran timbul terkait netralitas Cina, yang ditemani oleh sikap permusuhan terhadap Israel dan kedekatannya dengan Amerika Serikat.

Menurut Eberhard Sandschneider, konsultan politik di Berlin Global Advisors, Israel dianggap oleh Cina sebagai negara demokratis yang kuat akar dalam aliansinya dengan Amerika Serikat.

Oleh karena itu, dalam pandangan Cina, Israel bukan hanya subjek konflik, tetapi juga merupakan rival dalam upaya Cina memperkuat aliansi anti-Barat.

Dalam konflik dengan Hamas di Jalur Gaza, Cina menunjukkan kecenderungan untuk lebih banyak mengkritik Israel.

Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, menyebut serangan Israel sebagai tindakan yang “berlebihan” dan melampaui batas pertahanan diri. Ini menciptakan dinamika unik di panggung internasional, dengan Cina menentang langkah-langkah Israel yang diambil dalam konteks konflik tersebut.

Terkait dengan respons Amerika Serikat, sebagai sekutu dekat Israel, laporan mencatat adanya janji kerjasama dengan Cina dalam usaha menemukan resolusi untuk konflik Israel-Palestina.

Namun, tidak dapat diabaikan bahwa Amerika Serikat memiliki hubungan yang kokoh dengan Israel, sebuah negara demokratis yang dianggap sebagai sekutu strategis.

Sehingga, meskipun ada upaya untuk kerjasama, dinamika antara ketiga pihak ini tidak dapat dihindari untuk menciptakan ketegangan dan kompleksitas dalam proses penyelesaian konflik.

Dalam konteks global, konflik Israel-Palestina melibatkan lebih dari sekadar pertarungan antara dua negara.

Cina, dengan strateginya yang terfokus pada memanfaatkan konflik ini sebagai alat untuk memperkuat sentimen anti-Amerika, berusaha untuk memperluas pengaruhnya di panggung dunia.

Implikasi strategi ini terhadap hubungan internasional dan stabilitas global masih menjadi tanda tanya besar, karena dampaknya dapat menciptakan ketidakpastian yang meluas di seluruh dunia.

Dengan demikian, perlu adanya pemantauan mendalam terhadap perkembangan lebih lanjut dalam konflik Israel-Palestina dan peran Cina dalam dinamika global yang terkait.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article