Bukan Bom, Tapi Petasan! Ledakan Keras Gegerkan Sumenep

Rasyiqi
By Rasyiqi
4 Min Read
Bukan Bom, Tapi Petasan! Ledakan Keras Gegerkan Sumenep
Bukan Bom, Tapi Petasan! Ledakan Keras Gegerkan Sumenep

jfid – Suara ledakan keras mengguncang Dusun Tengah, Desa Bates, Kecamatan Dasuk, Sumenep, Jawa Timur, pada Selasa (2/1/2024) malam.

Ledakan itu bersumber dari sebuah musala yang terlihat hancur. Warga sekitar heboh mendatangi lokasi dan menduga ada bom yang meledak.

Sutrisno, salah satu warga yang berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi ledakan, mengaku terperanjat saat mendengar suara dentuman.

“Saya sampai terperanjat dari kursi,” katanya kepada detikJatim.

Sutrisno menambahkan, ada warga setempat bernama Wi yang nyaris menjadi korban ledakan. Sebab, saat kejadian, Wi sedang mengairi sawahnya yang berada di dekat musala.

“Dia langsung lari ke arah rumahnya,” ujarnya.

Anggota Polsek Dasuk segera tiba di lokasi untuk menyelidiki sumber ledakan. Lokasi musala yang hancur juga sudah dipasangi garis polisi agar warga tidak mendekat.

Humas Polres Sumenep AKP Widiarti membenarkan adanya kejadian ledakan, namun belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

“Anggota masih memastikan ke lokasi,” katanya.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata ledakan itu bukan disebabkan oleh bom, melainkan oleh petasan jenis sreng door.

Petasan itu diduga milik seorang warga bernama Muhlis yang menyimpannya di musala.

“Petasan itu milik Muhlis, dia biasa membuat petasan untuk dijual,” kata Kapolsek Dasuk AKP Suhartono.

Suhartono menjelaskan, petasan sreng door adalah petasan yang memiliki daya ledak sangat besar.

Petasan itu terbuat dari bahan peledak berupa bubuk mesiu yang dibungkus dengan kertas tebal.

“Petasan ini sangat berbahaya, bisa merusak bangunan dan melukai orang,” katanya.

Suhartono menambahkan, pihaknya telah mengamankan Muhlis sebagai tersangka. Muhlis dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengrusakan dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun 6 bulan penjara.

“Kami juga menyita barang bukti berupa sisa-sisa petasan yang meledak dan beberapa petasan yang masih utuh,” katanya.

Ledakan petasan di Sumenep bukanlah kejadian pertama di Jawa Timur. Sebelumnya, pada April 2023, terjadi ledakan petasan di Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunten, Sumenep, yang mengakibatkan empat rumah rusak dan dua orang luka-luka. Petasan yang meledak saat itu juga jenis sreng door.

Pada Agustus 2023, warga di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep, juga digegerkan dengan suara dentuman dari dalam tanah.

Suara itu terdengar seperti bunyi tumbukan dari bawah tanah dan disertai getaran. Ternyata, penyebabnya adalah petasan yang dikubur oleh warga di pekarangan rumahnya.

Kejadian-kejadian ini menunjukkan betapa berbahayanya petasan, terutama jenis sreng door, yang bisa menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.

Padahal, petasan seharusnya hanya digunakan sebagai alat hiburan atau perayaan, bukan sebagai alat untuk menciptakan kengerian dan kepanikan.

Oleh karena itu, perlu ada penegakan hukum yang tegas terhadap para pembuat dan penjual petasan ilegal.

Selain itu, perlu juga ada sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya petasan dan cara menggunakannya dengan aman.

Semoga dengan demikian, tidak ada lagi ledakan petasan yang mengguncang Sumenep dan daerah lainnya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article