jfid – Bobby Nasution, Wali Kota Medan yang juga menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), tengah menghadapi dilema politik menjelang Pilpres 2024.
Ia sudah menyatakan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan adik iparnya.
Namun, sikapnya itu bertentangan dengan partainya, PDIP, yang masih belum menentukan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.
PDIP, sebagai partai pengusung Bobby Nasution saat maju di Pilkada Medan 2020, merasa kecewa dengan pernyataan dukungan Bobby Nasution kepada Prabowo-Gibran.
Partai berlambang banteng moncong putih itu meminta Bobby Nasution untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP jika tetap ingin mendukung Prabowo-Gibran.
PDIP memberikan waktu dua sampai tiga hari kepada Bobby Nasution untuk memutuskan sikapnya.
Sementara itu, Partai Golkar, salah satu partai pendukung Prabowo-Gibran, menyatakan keterbukaannya untuk menerima Bobby Nasution jika ia ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Golkar menganggap Bobby Nasution memiliki kedekatan khusus dengan Prabowo-Gibran dan berhak untuk menentukan pilihan politiknya. Golkar juga tidak ingin mencampuri urusan internal PDIP terkait Bobby Nasution.
Bobby Nasution sendiri belum memberikan jawaban pasti terkait sikap politiknya. Ia mengaku masih berkomunikasi dengan PDIP dan menghormati proses yang sedang berlangsung.
Ia juga mengatakan bahwa dukungannya kepada Prabowo-Gibran bukan berarti ia meninggalkan PDIP. Ia berharap bisa tetap bersama PDIP dan mendukung Prabowo-Gibran.
Apakah Bobby Nasution akan tetap setia dengan PDIP atau hengkang ke Golkar? Bagaimana nasib politiknya sebagai Wali Kota Medan dan menantu Jokowi?
Bagaimana pula reaksi Jokowi sebagai Presiden dan ayah mertua Bobby Nasution? Pertanyaan-pertanyaan ini masih menunggu jawaban di tengah dinamika politik menjelang Pilpres 2024.
