Survei Terkini Asing Soal Pilpres RI, Capres Ini Unggul 50%: Apa Artinya?

Alvin Karunia
8 Min Read
Survei Terkini Asing Soal Pilpres RI, Capres Ini Unggul 50%: Apa Artinya?
Survei Terkini Asing Soal Pilpres RI, Capres Ini Unggul 50%: Apa Artinya?

jfid – Indonesia akan mengadakan pemilihan presiden pada 14 Februari 2024. Tiga calon yang bertarung adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Siapa yang akan menjadi penerus Joko Widodo? Media asing pun tertarik untuk mengamati perkembangan politik di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini.

Salah satu media asing yang merilis survei terbaru tentang pilpres RI adalah The Economist, media mingguan asal Inggris yang terkenal dengan analisisnya yang tajam dan kritis. 

Dalam artikel berjudul “Who will be the next president of Indonesia?”, The Economist mencoba memantau siapa yang unggul dalam survei dan apa tantangan yang dihadapi oleh masing-masing calon.

Hasilnya, Prabowo Subianto, yang pernah kalah dua kali dari Jokowi, kini memimpin dengan angka 50%.

Ganjar Pranowo, yang dianggap sebagai penerus Jokowi, berada di posisi kedua dengan 23%. Anies Baswedan, yang populer di kalangan Islam konservatif, menempati posisi ketiga dengan 21%.

Apa artinya hasil survei ini? Apakah Prabowo akan berhasil merebut kursi kepresidenan di percobaan ketiganya?

Apakah Ganjar bisa mengulangi prestasi Jokowi sebagai pemimpin dari kalangan sipil? Apakah Anies bisa menarik dukungan dari basis agama yang besar? Mari kita bahas satu per satu.

Prabowo Subianto: Si Jenderal yang Tak Kunjung Menyerah

Prabowo Subianto adalah sosok yang tidak asing di panggung politik Indonesia. Mantan komandan pasukan khusus Kopassus ini pernah menjadi menantu Soeharto, presiden yang berkuasa selama 32 tahun.

Setelah reformasi 1998, Prabowo mencoba merintis karier politiknya dengan mendirikan Partai Gerindra, yang kini menjadi partai terbesar kedua di parlemen.

Prabowo pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada 2014 dan 2019, namun kalah tipis dari Jokowi. Prabowo menawarkan diri sebagai pemimpin yang tegas, nasionalis, dan berpengalaman.

Ia juga mengkritik pemerintahan Jokowi yang dianggap gagal dalam mengatasi masalah ekonomi, korupsi, dan kedaulatan.

Namun, Prabowo juga memiliki banyak kontroversi. Ia pernah dituduh terlibat dalam penculikan aktivis pro-demokrasi pada 1998, meskipun ia membantahnya.

Ia juga dikenal sebagai sosok yang temperamental, otoriter, dan anti-asing. Beberapa pernyataannya yang provokatif, seperti mengancam akan “perang dengan Singapura” atau “menghancurkan Malaysia”, membuat banyak orang khawatir akan stabilitas dan hubungan internasional Indonesia jika ia menjadi presiden.

Meskipun begitu, Prabowo tetap memiliki basis pendukung yang loyal, terutama dari kalangan militer, petani, dan Islam garis keras.

Ia juga berhasil mendapatkan dukungan dari beberapa partai besar, seperti Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional. Dengan modal ini, Prabowo optimis bisa memenangkan pilpres 2024.

Ganjar Pranowo: Si Gubernur yang Naik Daun

Ganjar Pranowo adalah bintang baru di politik Indonesia. Ia adalah Gubernur Jawa Tengah, provinsi terpadat di Indonesia, yang terpilih dua kali secara berturut-turut.

Ia berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai terbesar di parlemen dan partai pendukung Jokowi.

Ganjar dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat, inovatif, dan responsif. Ia sering melakukan blusukan, yaitu kunjungan mendadak ke tempat-tempat publik untuk mengecek langsung kondisi masyarakat.

Ia juga gencar melakukan reformasi birokrasi, pelayanan publik, dan digitalisasi. Salah satu programnya yang terkenal adalah Ganjar Pranowo School, yaitu sekolah online gratis yang bisa diakses oleh siapa saja.

Ganjar juga mendapat pujian atas penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Tengah. Ia berhasil menekan angka kematian, meningkatkan kapasitas rumah sakit, dan mempercepat vaksinasi.

Ia juga aktif berkoordinasi dengan pemerintah pusat, daerah, dan swasta untuk mengatasi dampak sosial dan ekonomi dari pandemi.

Namun, Ganjar juga memiliki tantangan yang tidak mudah. Ia harus bersaing dengan Prabowo, yang memiliki basis pendukung yang lebih besar dan solid.

Ia juga harus menghadapi Anies, yang memiliki keunggulan di kalangan Islam konservatif. Selain itu, Ganjar juga harus membuktikan bahwa ia bukan sekadar tiruan dari Jokowi, tetapi memiliki visi dan misi yang berbeda dan lebih baik.

Anies Baswedan: Si Akademisi yang Kontroversial

Anies Baswedan adalah Gubernur DKI Jakarta, ibu kota dan pusat ekonomi Indonesia. Ia adalah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Jokowi, yang kemudian mundur dan mencalonkan diri sebagai gubernur. Ia didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra, yang merupakan partai oposisi.

Anies adalah sosok yang cerdas, berwawasan, dan berkarisma. Ia memiliki latar belakang akademis yang cemerlang, dengan gelar doktor dari Universitas Northern Illinois, Amerika Serikat.

Ia juga pernah menjadi rektor Universitas Paramadina, salah satu universitas swasta terkemuka di Indonesia. Ia memiliki banyak pengalaman di bidang pendidikan, sosial, dan budaya.

Anies juga populer di kalangan Islam konservatif, yang merasa tersingkirkan oleh pemerintahan Jokowi.

Ia mendapat dukungan dari Front Pembela Islam (FPI), organisasi massa yang radikal dan kontroversial, yang dipimpin oleh Habib Rizieq Shihab.

Ia juga dekat dengan tokoh-tokoh Islam lainnya, seperti Ustaz Abdul Somad, Ustaz Felix Siauw, dan Ustaz Haikal Hassan.

Namun, Anies juga menuai banyak kritik dan kontroversi. Ia dituduh melakukan kampanye hitam dan bermain isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) saat mencalonkan diri sebagai gubernur.

Ia juga dianggap gagal dalam memimpin Jakarta, terutama dalam menangani banjir, kemacetan, sampah, dan Covid-19. Ia juga sering membuat pernyataan-pernyataan yang ambigu, tidak jelas, atau tidak sesuai dengan fakta.

Kesimpulan

Pilpres 2024 akan menjadi pesta demokrasi yang sengit dan menarik. Tiga calon yang bertarung memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Survei terbaru dari The Economist menunjukkan bahwa Prabowo Subianto unggul dengan angka 50%, namun belum tentu menjamin kemenangannya.

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masih memiliki peluang untuk mengejar ketertinggalan mereka, dengan strategi dan program yang tepat.

Siapapun yang terpilih sebagai presiden, ia harus mampu memimpin Indonesia dengan bijak, adil, dan profesional.

Ia harus mampu mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini, baik di dalam maupun di luar negeri. Ia juga harus mampu menjaga persatuan dan kerukunan di tengah keberagaman yang ada.

Semoga pilpres 2024 berjalan lancar, damai, dan demokratis. Semoga rakyat Indonesia bisa menggunakan hak pilihnya dengan cerdas dan bertanggung jawab.

Semoga Indonesia bisa menjadi negara yang lebih maju, sejahtera, dan beradab. Amin.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article