Ad image

12 Pemimpin Dunia Beri Dukungan Donald Trump

ZAJ By ZAJ - Content Creator, SEO Expert, Data Analyst, Writer
2 Min Read
Detik-Detik Secret Service Menghadapi Penembakan Donald Trump di Panggung Kampanye (Ilustrasi)
Detik-Detik Secret Service Menghadapi Penembakan Donald Trump di Panggung Kampanye (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid – Pada tanggal 13 Juli 2024, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menjadi sasaran dalam sebuah serangan penembakan saat kampanye di Butler, Pennsylvania.

Insiden ini mengakibatkan Trump terluka di telinga, seorang penonton tewas, dan dua lainnya kritis. Pelaku penembakan dan seorang penonton lainnya juga tewas dalam kejadian tersebut.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengutuk keras serangan ini, menyebutnya sebagai “tragedi bagi demokrasi kita” dan menegaskan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat dalam politik.

Macron menyatakan solidaritasnya dengan rakyat Amerika dan menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi.

Reaksi keras juga datang dari para pemimpin dunia lainnya. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengutuk serangan tersebut dan menegaskan bahwa kekerasan politik mengancam demokrasi.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, serta Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, juga menyuarakan kecaman mereka dan mengharapkan penyelidikan yang efektif.

Di Amerika Latin, Presiden Argentina, Javier Milei, menuduh “kiri internasional” sebagai dalang di balik serangan tersebut, sementara Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva, menekankan pentingnya mengutuk kekerasan untuk menjaga dialog politik yang sehat.

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, juga menekankan bahwa kekerasan adalah tindakan yang irasional dan tidak manusiawi.

Di Asia, Presiden China, Xi Jinping, dan Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyampaikan simpati mereka terhadap Trump dan mengecam segala bentuk kekerasan yang mengancam demokrasi.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, dan Presiden Taiwan, Lai Ching-te, juga menyuarakan kecaman mereka terhadap kekerasan politik.

Reaksi dari berbagai penjuru dunia ini menunjukkan solidaritas global dalam menentang kekerasan politik dan menjaga stabilitas demokrasi di tengah ketegangan politik yang meningkat menjelang pemilihan presiden AS tahun 2024.

- Advertisement -
Share This Article