Nvidia Terjebak Dilema, Antara Patuh AS atau Jual Chip ke China

Noer Huda
3 Min Read
Nvidia Terjebak Dilema, Antara Patuh As Atau Jual Chip Ke China
Nvidia Terjebak Dilema, Antara Patuh As Atau Jual Chip Ke China

jfid – Sentimen buruk yang mengguncang harga saham Nvidia menjadi perhatian utama di pasar keuangan. Penyebab utamanya adalah kebijakan pemerintahan Joe Biden yang memutus total akses chip AI ke China.

Investor khawatir karena China merupakan pasar terbesar ketiga bagi Nvidia, memunculkan kekhawatiran yang didasari oleh ketidakpastian ke depan.

Saham Nvidia mengalami penurunan hampir 4% meskipun baru saja melaporkan hasil kuartal ketiga tahun 2023 yang melebihi prediksi analis.

Namun, kejatuhan tersebut sejalan dengan pernyataan resmi perusahaan yang meramalkan kinerja bisnis yang pesimistis di tahun 2024.

Chief Financial Officer (CFO) Nvidia, Colette Kress, menyampaikan keyakinannya bahwa penurunan penjualan di beberapa pasar pada kuartal keempat tahun fiskal 2024 akan diimbangi oleh pertumbuhan yang kuat di wilayah lain.

Namun, strategi untuk mendapatkan lisensi dari AS guna menjual produk chip berkinerja tinggi masih dalam proses koordinasi dengan klien di Timur Tengah dan China.

Upaya perusahaan untuk mengembangkan produk data center baru yang sesuai dengan kebijakan pemerintah AS merupakan langkah proaktif.

Namun, perusahaan menyadari bahwa kontribusi besar dari produk tersebut dalam kinerja perusahaan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Nvidia mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang mengesankan sebesar 206% secara tahun-ke-tahun (YoY) selama Q3 2023, melampaui prediksi analis. China, sebagai pasar signifikan bagi Nvidia, menyumbang lebih dari seperlima total pendapatan perusahaan pada periode yang berakhir 29 Oktober 2023.

Demikian juga, profit perusahaan naik secara drastis menjadi US$ 9,24 miliar atau US$ 3,71 per lembar saham dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan profit sebesar US$ 680 juta atau 27 sen per saham.

Pada saat yang sama, strategi Nvidia untuk mematuhi kebijakan pemerintah AS tanpa bergantung pada lisensi khusus melalui pengembangan produk baru menunjukkan langkah strategis perusahaan dalam menghadapi perubahan regulasi.

Hal ini menggarisbawahi pentingnya kebijakan pemerintah terhadap pasar global chip serta tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi besar seperti Nvidia dalam mengelola dampak kebijakan tersebut terhadap kinerja dan prospek bisnisnya.

Sentimen pasar yang terus berubah dan respons perusahaan terhadapnya akan menjadi sorotan dalam industri ini, mencerminkan dinamika kompleks dari keterkaitan antara politik, teknologi, dan ekonomi global.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article