Gempa Madura M 6,4: Benarkah Ada Kaitannya dengan Aktivitas Gunung Semeru?

aryawriraraja
3 Min Read

jfid – Gempa Madura dengan kekuatan magnitudo 6,4 yang melanda wilayah Madura, Jawa Timur pada Jumat, 22 Maret 2024, telah menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan di kalangan masyarakat, terutama terkait dengan potensi keterkaitannya dengan aktivitas Gunung Semeru yang terletak tidak jauh dari wilayah yang terdampak.

Gempa ini terjadi pada pukul 16.29 WIB dan terasa hingga ke beberapa wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, termasuk Surabaya, Malang, Banyuwangi, dan Semarang.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer, berlokasi di koordinat 7,44° LS dan 114,44° BT.

Meskipun gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, sensasi getaran yang terasa cukup kuat telah memicu kepanikan di antara penduduk setempat.

Hingga saat ini, beruntungnya belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan bangunan yang signifikan akibat gempa ini.

Namun, beberapa warga di wilayah Madura dan sekitarnya menyatakan bahwa mereka merasa panik dan keluar rumah saat gempa terjadi, mencerminkan ketakutan dan kekhawatiran yang muncul di tengah-tengah masyarakat setempat.

Salah satu pertanyaan yang muncul dari peristiwa ini adalah apakah gempa Madura memiliki keterkaitan dengan aktivitas Gunung Semeru yang berada dalam radius relatif dekat.

Sebagai tanggapan atas kekhawatiran ini, BMKG telah memberikan penjelasan bahwa gempa tersebut tidak ada hubungannya dengan aktivitas Gunung Semeru.

Gempa Madura diyakini terjadi sebagai akibat dari aktivitas patahan lempeng Indo-Australia di selatan Jawa Timur.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa Gunung Semeru sendiri saat ini masih dalam status awas atau Level IV.

Aktivitas vulkanik di gunung tersebut masih tinggi dan ada potensi terjadinya erupsi kapan saja.

Hal ini menambahkan lapisan kekhawatiran bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tersebut, karena potensi dampak gempa bumi dan erupsi vulkanik yang bersamaan dapat meningkatkan risiko kerusakan dan bahaya bagi penduduk lokal.

Dalam menghadapi situasi ini, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan.

BMKG terus memantau situasi dengan cermat dan akan memberikan informasi terbaru serta instruksi yang diperlukan jika terjadi perubahan situasi.

Selain itu, disarankan untuk mengikuti beberapa langkah keamanan saat menghadapi gempa bumi, seperti mencari tempat berlindung yang aman, menjauhi benda-benda yang mudah roboh, mematikan peralatan elektronik dan gas, serta mengikuti instruksi resmi dari petugas dan BMKG.

Peristiwa gempa Madura ini sekali lagi mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam yang dapat terjadi kapan saja.

Selain upaya mitigasi yang terus dilakukan oleh pihak berwenang, kesadaran dan persiapan individu serta masyarakat secara keseluruhan juga merupakan kunci dalam mengurangi risiko dan dampak dari bencana seperti ini.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article