Daftar Wilayah Indonesia yang Berisiko Kekeringan dan Panas Ekstrem di Tahun 2024

Noer Huda
5 Min Read
Daftar Wilayah Indonesia yang Berisiko Kekeringan dan Panas Ekstrem di Tahun 2024
Daftar Wilayah Indonesia yang Berisiko Kekeringan dan Panas Ekstrem di Tahun 2024

jfid – Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Namun, perubahan iklim global mempengaruhi pola curah hujan dan suhu udara di berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang berjudul Climate Outlook 2024, beberapa wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami kondisi cuaca yang ekstrem, seperti kekeringan, panas, dan karhutla.

Kekeringan dan Karhutla

Kekeringan adalah kondisi di mana curah hujan di suatu wilayah lebih rendah dari normalnya, sehingga menyebabkan kekurangan air untuk kebutuhan manusia, hewan, dan tanaman.

Kekeringan dapat memicu terjadinya karhutla, yaitu kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh faktor alam atau manusia.

BMKG memprediksi bahwa curah hujan tahunan 2024 di Indonesia akan berkisar lebih dari 2.500 mm per tahun, yang umumnya sama dengan normalnya.

Namun, ada beberapa daerah yang akan mengalami curah hujan tahunan di bawah normal, yaitu sebagian Banten, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Timur, dan sebagian kecil Nusa Tenggara Timur.

Daerah-daerah tersebut harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya hari tanpa hujan yang berkepanjangan, terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, daerah-daerah di Sumatra dan Kalimantan juga berpotensi mengalami karhutla yang lebih besar dibandingkan dengan periode 2020-2022 yang kemaraunya bersifat atas normal (lebih basah).

Panas dan Heatwave

Panas adalah kondisi di mana suhu udara di suatu wilayah lebih tinggi dari normalnya, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman dan berisiko terhadap kesehatan manusia.

Panas dapat meningkat menjadi heatwave, yaitu gelombang panas yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu dengan suhu udara yang sangat tinggi dan melebihi ambang batas normal.

BMKG memprediksi bahwa suhu permukaan pada tahun 2024 di Indonesia akan lebih hangat dibanding normalnya, namun cukup kecil kemungkinan terjadi fenomena heatwave di wilayah Indonesia.

Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia dikelilingi oleh lautan dan memiliki kelembapan udara tinggi, sehingga sulit terjadi heatwave di wilayah kepulauan Indonesia.

Namun, hal ini tidak berarti bahwa wilayah Indonesia tidak perlu mewaspadai dampak dari panas yang berlebihan.

Panas yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan, pusing, mual, bahkan stroke.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, minum air yang cukup, menghindari aktivitas fisik di bawah terik matahari, dan menggunakan pelindung seperti payung, topi, atau kacamata hitam.

Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem

Mengingat kondisi cuaca yang ekstrem di tahun 2024, Berikut beberapa tips bagi masyarakat untuk menghadapi cuaca ekstrem, yaitu:

  • Mengikuti informasi dan peringatan cuaca dari BMKG melalui media sosial, website, aplikasi, atau radio.
  • Menyediakan cadangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, terutama di daerah yang berisiko kekeringan.
  • Menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah terjadinya pembakaran sampah, limbah, atau lahan yang dapat memicu karhutla.
  • Menggunakan alat pemadam api ringan seperti ember air, selang, atau alat pemukul jika terjadi api kecil di sekitar rumah.
  • Melaporkan kepada pihak berwenang jika mengetahui adanya sumber api atau asap yang mencurigakan.
  • Menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut jika terpapar asap karhutla.
  • Mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, serta menghindari makanan yang pedas, berminyak, atau berlemak yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
  • Menggunakan pakaian yang longgar, ringan, dan berwarna terang yang dapat menyerap keringat dan mencegah panas berlebih.
  • Menggunakan kipas angin, AC, atau pendingin ruangan jika tersedia, namun jangan terlalu dingin atau lama-lama agar tidak kaget dengan perbedaan suhu.
  • Menghindari minuman yang mengandung alkohol, kafein, atau gula yang dapat menyebabkan dehidrasi.
  • Menjaga kesehatan mental dan emosional, serta mengurangi stres yang dapat mempengaruhi sistem imun tubuh.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article