jfid – Anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang mendasar sejak lahir, baik secara fisik, mental, maupun emosional.
Perbedaan ini mempengaruhi cara mereka berkomunikasi, bermain, belajar, dan berkembang.
Sebagai orang tua, penting untuk memahami perbedaan ini dan memberikan pendekatan parenting yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak laki-laki dan perempuan.
Menurut dr. Aisah Dahlan, seorang psikolog anak dan keluarga, perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
Komunikasi
Anak perempuan cenderung lebih verbal dan ekspresif dalam berbicara tentang perasaan mereka, sedangkan anak laki-laki lebih suka menyimpan perasaan mereka untuk diri sendiri atau mengekspresikannya melalui tindakan.
Orang tua perlu mendengarkan dengan sabar dan empati, serta mengajarkan anak laki-laki cara yang tepat untuk mengungkapkan perasaan mereka tanpa kekerasan atau agresi.
Minat dan kegiatan
Anak laki-laki biasanya lebih tertarik pada mainan atau aktivitas yang berhubungan dengan gerak, konstruksi, atau olahraga.
Berbeda dengan anak perempuan, dia lebih menyukai mainan atau aktivitas yang berhubungan dengan sosial, imajinasi, atau kreativitas.
Orang tua perlu mengizinkan anak untuk menjelajahi minat mereka tanpa terikat oleh stereotip gender, serta memberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan berbagai keterampilan dan bakat.
Pendidikan
Anak perempuan cenderung lebih responsif terhadap pendekatan yang terstruktur dan berorientasi pada tugas, sedangkan anak laki-laki lebih menyukai pendekatan yang fleksibel dan berorientasi pada proses.
Orang tua perlu menyesuaikan metode belajar yang sesuai dengan gaya belajar anak, serta memberikan dukungan dan motivasi yang positif untuk meningkatkan prestasi dan kepercayaan diri anak.
Selain perbedaan di atas, ada juga perbedaan lain yang perlu diperhatikan oleh orang tua, seperti:
Emosi
Anak perempuan cenderung lebih peka dan empatik terhadap perasaan orang lain, sedangkan anak laki-laki cenderung lebih sulit mengenali dan mengelola emosi mereka sendiri.
Orang tua perlu mengajarkan anak cara yang sehat untuk mengatasi stres, frustrasi, marah, sedih, atau takut, serta menghargai dan menghormati perasaan orang lain.
Kesehatan
Anak laki-laki lebih rentan terhadap gangguan kesehatan fisik, seperti alergi, asma, atau autisme, sedangkan anak perempuan lebih rentan terhadap gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan makan.
Orang tua perlu memantau kesehatan anak secara rutin, serta memberikan perawatan dan pengobatan yang tepat jika ada masalah yang muncul.
Dengan mengetahui perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan, orang tua dapat memberikan parenting yang lebih efektif dan memahami kebutuhan serta harapan anak dengan lebih baik.
Hal ini dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang sehat, bahagia, dan sukses.
