Tentara Bayaran Rusia Memberontak, Putin Terancam Digulingkan!

Noer Huda
5 Min Read

jfid – Rusia, sebagai salah satu kekuatan besar dunia, kini menghadapi ancaman yang cukup mengejutkan, yang berasal dari dalam negeri sendiri.

Ancaman ini adalah pemberontakan yang dipimpin oleh kelompok Wagner, sebuah organisasi paramiliter yang beroperasi dengan cara yang hampir seperti perusahaan militer swasta (PMC) di Rusia.

Kelompok ini, yang pada awalnya didirikan oleh seorang mantan perwira pasukan khusus dan intelijen militer Rusia bernama Dmitri Utkin, pertama kali muncul di panggung internasional pada tahun 2014.

Mereka membuat kemunculan mereka yang pertama saat memberikan dukungan aktif kepada pasukan separatis pro-Rusia yang beroperasi di Ukraina timur.

Namun, yang membuat kelompok ini semakin memprihatinkan adalah fakta bahwa sejak saat itu, mereka telah terlibat dalam sejumlah konflik internasional di berbagai penjuru dunia.

Dari konflik di Suriah hingga konflik di Libya, Sudan, Republik Afrika Tengah, dan negara-negara lainnya, kelompok Wagner telah menjadi aktor yang sangat kontroversial dalam arena global.

Mereka dikenal dengan reputasi buruk mereka sebagai kelompok tentara bayaran yang tak kenal ampun dan sering kali terlibat dalam kejahatan perang yang mengerikan serta pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

Beberapa kejadian mengerikan yang tercatat melibatkan kelompok ini antara lain adalah pembantaian lebih dari 100 tentara Suriah yang menolak menyerah kepada pasukan pro-Assad pada Februari 2018, eksekusi sadis seorang tahanan perang Libya yang dicaplok lehernya dan kepalanya dipenggal pada Juni 2020, serta kasus penyiksaan dan pembunuhan seorang warga sipil yang terjadi di Republik Afrika Tengah pada Agustus 2019.

Kekejaman mereka telah menimbulkan kecaman internasional yang tajam dan sering kali menjadi sorotan utama dalam laporan hak asasi manusia.

Sementara itu, ada dugaan kuat bahwa kelompok Wagner memiliki koneksi dan hubungan dekat dengan pemerintah Rusia, terutama dengan badan intelijen militer GRU dan seorang oligarki bernama Yevgeny Prigozhin, yang sering kali dijuluki sebagai “kokinya Putin” karena perannya sebagai pemilik restoran yang menjadi penyedia jasa katering untuk Kremlin.

Keberadaan dan dukungan yang diberikan oleh kelompok ini kepada pemerintah Rusia memberikan manfaat strategis, memungkinkan Rusia untuk mengirim pasukan “tanpa tanda pengenal” ke luar negeri tanpa harus secara resmi mengakui keterlibatan mereka, sehingga menghindari potensi sanksi internasional yang merugikan.

Namun, di balik manfaat strategis ini juga tersembunyi risiko yang signifikan bagi Rusia. Aktivitas brutal kelompok Wagner dapat menyebabkan ketegangan hubungan dengan negara-negara lain, serta memicu pemberontakan di dalam negeri.

Ini terbukti dengan dramatis ketika pada bulan Juni 2023, kelompok Wagner menghadapi krisis internal yang berdampak besar. Bos mereka, Yevgeny Prigozhin, meninggal akibat serangan jantung. Akibatnya, sebagian besar anggota kelompok ini memberontak terhadap pemerintah Rusia.

Mereka menuduh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, sebagai dalang di balik kematian Prigozhin, yang menjadi pemicu untuk menyuarakan pemberontakan bersenjata dengan tujuan yang ekstrem: menggulingkan Presiden Vladimir Putin dan mendirikan negara baru yang mereka beri nama Novorossiya.

Pemberontakan ini tidak hanya mengancam stabilitas dan keamanan Rusia, tetapi juga meningkatkan eskalasi konflik dengan Ukraina dan negara-negara Barat yang mendukungnya.

Pemberontakan yang dipimpin oleh kelompok Wagner adalah fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah militer modern.

Ini mengungkapkan potensi bahaya besar dari penggunaan tentara bayaran sebagai alat kebijakan luar negeri, bahkan bagi negara penggunanya sendiri.

Kasus ini juga menjadi peringatan bagi dunia internasional untuk lebih berhati-hati terhadap aktivitas kelompok Wagner dan organisasi serupa yang dapat mengganggu perdamaian dan stabilitas global.

Kita sebagai komunitas internasional perlu mengambil tindakan tegas untuk menghadapi ancaman semacam ini dan menjaga ketertiban internasional yang sudah ada. Kehadiran kelompok semacam Wagner adalah cerminan dari kompleksitas dan tantangan dalam dunia geopolitik yang terus berkembang.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article