CPNS Kemenag 2023: Hanya Ada 68 Formasi untuk Dosen?

Noer Huda
4 Min Read

jfid – Pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2023 telah resmi dibuka pada tanggal 22 September hingga 9 Oktober 2023.

Bagi para sarjana yang bercita-cita untuk berkarir sebagai dosen di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), inilah kesempatan emas yang dinanti-nantikan.

Namun, dibalik peluang emas tersebut, terdapat sejumlah tantangan serius yang harus dihadapi oleh para calon pelamar.

Salah satu tantangan paling signifikan yang dihadapi oleh calon pelamar CPNS Kemenag adalah keterbatasan formasi yang tersedia.

Tercatat, hanya terdapat 68 formasi CPNS yang disediakan, dan seluruhnya diperuntukkan bagi dosen PTKN yang tersebar di 57 PTKN yang ada di seluruh Indonesia.

Jumlah yang sangat terbatas ini tentu menjadi persoalan serius mengingat jumlah pelamar yang diperkirakan mencapai ribuan orang.

Oleh karena itu, tingkat persaingan yang akan dihadapi oleh para pelamar dipastikan sangat tinggi, dan hanya mereka yang mampu membuktikan kualifikasi dan kompetensi terbaiklah yang akan berpeluang lolos.

Selain keterbatasan formasi, tantangan lainnya adalah proses seleksi yang begitu kompleks dan ketat. Proses seleksi CPNS Kemenag 2023 terbagi dalam tiga tahap utama, yaitu Seleksi Administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Para pelamar yang berhasil melewati tahap Seleksi Administrasi akan melanjutkan ke tahap SKD. Seleksi Kompetensi Dasar sendiri menggunakan Computer Assisted Test (CAT) dengan bobot sebesar 40%.

Tes ini mencakup Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU), serta Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Pelamar yang lulus tahap SKD berhak melanjutkan ke tahap SKB. Namun, hanya 3 pelamar terbaik di setiap formasi yang akan berkesempatan mengikuti SKB.

Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) menjadi tahap penentu utama dengan bobot 60% dari total penilaian. Tahap ini terdiri dari tiga ujian, yaitu Praktik Kerja (dengan bobot 35%), Psikotes (30%), dan Wawancara Moderasi Beragama (35%).

Praktik Kerja mengukur kemampuan calon dosen dalam mengeksekusi tugas-tugas akademik, seperti menyusun silabus, RPS, modul, serta soal ujian. Sementara itu, Psikotes menggali aspek kepribadian, minat, bakat, dan potensi calon dosen sebagai pendidik.

Terakhir, Wawancara Moderasi Beragama mengevaluasi pemahaman dan sikap calon dosen terhadap nilai-nilai keagamaan, toleransi, kerukunan, dan moderasi beragama.

Dengan semua tantangan yang ada, menjadi suatu keharusan bagi para pelamar untuk mempersiapkan diri dengan matang.

Mereka harus tidak hanya memiliki ijazah sarjana yang sesuai dengan formasi yang mereka pilih, tetapi juga memperlihatkan kemampuan akademik yang unggul, intelegensia yang mumpuni, karakteristik pribadi yang positif, serta moderasi beragama yang kuat.

Dokumen-dokumen yang wajib diunggah secara online pada SSCASN juga harus diperhatikan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku.

Pendaftaran CPNS Kemenag 2023 memberikan peluang gemilang bagi para sarjana yang berambisi menjadi dosen di PTKN.

Namun, peluang tersebut tidaklah datang begitu saja; pelamar harus bersiap diri secara serius menghadapi berbagai tantangan yang mengiringi proses seleksi ini.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article