Mengenal Candi Sukuh, Candi Hindu Unik di Jawa Tengah yang Ditemukan 208 Tahun Lalu

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read

Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi Hindu yang terletak di lereng kaki Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini memiliki bentuk yang unik dan berbeda dari candi-candi lain di Jawa Tengah, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Candi Sukuh juga menampilkan relief-relief yang menggambarkan alat kelamin manusia secara eksplisit, yang dianggap kontroversial oleh sebagian orang.

Candi Sukuh pertama kali ditemukan oleh Johnson, Residen Surakarta, pada tahun 1815. Johnson saat itu ditugaskan oleh Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, untuk mengumpulkan data tentang sejarah Jawa. Johnson melaporkan penemuannya kepada Raffles, yang kemudian mencantumkannya dalam bukunya The History of Java.

Pada tahun 1842, Van der Vlis, seorang arkeolog Belanda, melakukan penelitian lebih lanjut tentang candi Sukuh. Ia membuat sketsa dan gambar tentang relief-relief yang ada di candi tersebut. Pada tahun 1928, pemugaran pertama candi Sukuh dimulai oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda.

Candi Sukuh dibangun sekitar abad ke-15, pada masa pemerintahan Ratu Suhita dari Kerajaan Majapahit. Candi ini diduga merupakan tempat pemujaan Dewa Siwa dan simbolisasi alam semesta. Candi ini terdiri dari tiga teras yang berjenjang, yang masing-masing memiliki gapura dan bangunan utama.

Teras pertama candi memiliki relief sengkala atau angka tahun yang menunjukkan tahun pembangunan candi, yaitu 1359 Saka atau 1437 Masehi.

Relief ini menggambarkan seekor kepiting dan seekor kura-kura yang melambangkan angka 9 dan 5. Teras pertama juga memiliki beberapa patung binatang dan manusia yang bercorak erotis.

Teras kedua candi memiliki bangunan utama berbentuk piramida bertingkat dengan atap meruncing. Bangunan ini memiliki relief-relief yang menggambarkan adegan-adegan dari cerita-cerita Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata. Bangunan ini juga memiliki patung-patung Dewa Siwa, Dewi Durga, Dewa Ganesha, dan Dewa Agastya.

Teras ketiga candi memiliki bangunan utama berbentuk piramida dengan atap datar. Bangunan ini memiliki relief-relief yang menggambarkan adegan-adegan dari kehidupan manusia, seperti kelahiran, perkawinan, kematian, dan reinkarnasi. Bangunan ini juga memiliki patung-patung sang Garuda, burung mitologis yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu.

Candi Sukuh merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang menarik untuk dikunjungi dan dipelajari. Candi ini menunjukkan kekayaan dan keragaman seni dan budaya Hindu-Jawa pada masa lampau.

Candi ini juga memberikan wawasan tentang pandangan hidup dan kepercayaan masyarakat Jawa kuno terhadap alam semesta dan kehidupan sesudah mati.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article