Zita Anjani: Menyapa Dunia dari Mekah dengan Kopi Starbucks

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read

jfid – Zita Anjani, seorang politikus muda Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Ia merupakan anak dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman politik yang luas, Zita Anjani telah menjadi sosok yang diperhitungkan dalam dunia politik Indonesia.

Latar Belakang dan Pendidikan

Zita Anjani lahir di Jakarta pada 12 Maret 1990. Ia menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Pelita Harapan pada jurusan Ilmu Hubungan Internasional, dan mendapatkan gelar Master of Science di University College London (UCL), serta memiliki gelar Diploma dari Sunshine Teachers Training (Diploma Montessori Education).

Karier Politik

Pada tahun 2018, Zita memutuskan untuk ikut serta dalam dunia perpolitikan sebagai bakal calon legislatif tahun 2019 dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Pada tahun 2019, Zita berhasil menduduki kursi jabatan di DPRD DKI Jakarta dengan perolehan suara sebesar 14.701 suara.

Pada Oktober 2019, Zita Anjani telah dilantik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dan merupakan pemimpin termuda serta satu-satunya wanita yang menduduki jabatan tersebut.

Starbucks di Mekah

Starbucks, sebuah merek kopi internasional yang populer, juga memiliki cabang di Mekah. Starbucks di Mekah menawarkan berbagai jenis kopi dan minuman lainnya, dan menjadi tempat yang nyaman bagi para pengunjung untuk bersantai dan menikmati waktu mereka.

Zita Anjani dan Starbucks

Meski belum ada laporan langsung yang mengaitkan Zita Anjani dengan Starbucks di Mekah, namun sebagai seorang politikus muda yang aktif dan berpengaruh, bukanlah hal yang mustahil jika Zita Anjani memilih untuk menikmati secangkir kopi Starbucks saat berada di Mekah.

Hal ini bisa menjadi simbol dari bagaimana generasi muda Indonesia, seperti Zita Anjani, mampu menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan gaya hidup modern.

Kesimpulan

Zita Anjani adalah contoh dari generasi muda Indonesia yang berdedikasi dan berkomitmen untuk membuat perubahan positif di negaranya.

Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman politik yang luas, ia telah menunjukkan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk mencapai posisi kepemimpinan dan membuat dampak yang signifikan.

Melalui kisahnya, kita dapat melihat bahwa “ikut-ikutan” tidak selalu berarti “tidak keren”. Sebaliknya, itu bisa menjadi cara untuk mengeksplorasi dunia, mempelajari hal-hal baru, dan pada akhirnya, menciptakan jalan sendiri.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article