Jerome’s Curse: Bagaimana Jerome Polin Menjadi Meme di Media Sosial

Shofiyatul Millah
2 Min Read
Jerome’s Curse: Bagaimana Jerome Polin Menjadi Meme di Media Sosial
Jerome’s Curse: Bagaimana Jerome Polin Menjadi Meme di Media Sosial

jfid – Jerome Polin Sijabat, atau yang lebih dikenal dengan nama Jerome Polin, adalah seorang YouTuber, selebriti internet, dan pengusaha asal Indonesia.

Ia terkenal karena konten-kontennya yang berhubungan dengan matematika, bahasa Jepang, dan kehidupan di Negeri Sakura.

Namun, belakangan ini, ia justru menjadi sorotan karena fenomena yang disebut sebagai “Jerome’s Curse”.

Jerome’s Curse adalah istilah yang digunakan oleh netizen untuk menyebut kejadian-kejadian sial yang sering terjadi setelah Jerome mendukung atau memuji sesuatu.

Misalnya, ketika ia mengunggah story di Instagram yang menunjukkan dukungannya kepada klub basket Golden State Warriors, klub tersebut malah kalah di hari yang sama.

Atau ketika ia mengenakan kaos Zenius, sebuah platform edukasi online, yang kemudian dikabarkan bangkrut.

Fenomena ini kemudian menjadi bahan meme dan candaan di media sosial, terutama di Media Sosial X (sebelumnya Twitter).

Banyak netizen yang mengaitkan Jerome’s Curse dengan berbagai hal, mulai dari politik, olahraga, hingga hiburan.

Beberapa netizen bahkan menyarankan Jerome untuk mendukung hal-hal yang tidak disukai oleh mereka, dengan harapan akan terjadi hal sebaliknya.

Namun, tidak semua netizen ikut tertawa dengan meme dan candaan Jerome’s Curse.

Sebagian netizen justru mengkritik Jerome karena dianggap tidak bisa membaca situasi dan kondisi, terutama ketika berada di Jepang.

Mereka menilai bahwa Jerome sering melanggar privasi orang Jepang, menggeneralisasi informasi tentang Jepang, dan bersikap tidak sopan dengan orang yang lebih tua.

Jerome sendiri tampaknya tidak ambil pusing dengan fenomena Jerome’s Curse.

Ia bahkan ikut berpartisipasi dalam meme tersebut dengan mengunggah foto dirinya bersama hewan capybara, yang juga sering dipakai sebagai meme dengan caption “masbro”.

Ia juga mengaku tidak keberatan dengan candaan netizen, asalkan tidak mengandung unsur bullying atau hate speech.

Lantas, apakah Jerome’s Curse itu nyata atau hanya kebetulan belaka? Apakah Jerome benar-benar membawa kesialan atau hanya menjadi korban dari kesuksesan dan ketenarannya?

Dan apakah Jerome perlu mengubah cara berkomunikasi dan bersikapnya, terutama di Jepang?

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article