Bunuh Diri Massal di Penakkukang: Prank atau Provokasi?

Rasyiqi
By Rasyiqi
5 Min Read
Bunuh Diri Massal Di Penakkukang: Prank Atau Provokasi?
Bunuh Diri Massal Di Penakkukang: Prank Atau Provokasi?

jfid – Penakkukang, 26 Oktober 2023 – Sebuah video yang menunjukkan sejumlah orang tergantung di sebuah kampus di Penakkukang, Makassar, viral di media sosial. Video itu diklaim sebagai bukti adanya bunuh diri massal yang melibatkan 12 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Panakkukang. Namun, apakah video itu benar-benar menunjukkan peristiwa tragis tersebut, atau hanya sebuah prank yang tidak bertanggung jawab?

Video Viral

Video yang berdurasi sekitar satu menit itu beredar luas di berbagai grup WhatsApp pada Kamis (26/10/2023) siang. Dalam video itu, tampak beberapa orang tergantung dengan tali di leher mereka di area kampus. Suara orang-orang yang berteriak dan menangis juga terdengar di latar belakang. Video itu disertai dengan narasi yang mengatakan bahwa 12 mahasiswa STIKES Panakkukang telah melakukan bunuh diri secara massal karena alasan yang tidak diketahui.

Video itu juga disebarkan dengan rilis berita palsu yang mengklaim bahwa peristiwa itu telah menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan komunitas akademik dan masyarakat umum. Rilis itu juga menyebutkan bahwa polisi segera dipanggil untuk melakukan penyelidikan.

Tanggapan Polisi

Menyikapi video viral tersebut, polisi langsung turun tangan untuk mengecek kebenarannya. Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Sangkala, mengatakan bahwa dirinya telah mendatangi kampus STIKES Panakkukang dan memastikan bahwa tidak ada peristiwa bunuh diri massal yang terjadi di sana.

“Saya Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Sangkala, bersama Ketua STIKES Panakkukang, menyampaikan, sehubungan dengan berita yang tersebar di Medsos, baik gambar maupun berita dan lain-lain yang menyatakan bahwa telah terjadi peristiwa bunuh diri massal dengan cara gantung diri di STIKES, dengan ini disampaikan bahwa peristiwa tersebut tidak terjadi di STIKES Panakkukang Makassar,” kata Sangkala dalam keterangannya.

Sangkala juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks yang dapat menimbulkan keresahan dan kepanikan. Ia juga meminta masyarakat agar tidak mudah mempercayai berita yang tidak jelas sumbernya.

“Diimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak menyebarkan berita berita bohong atau hoaks. Kemudian diingatkan juga kepada masyarakat agar tidak mudah mempercayai berita yang tidak jelas sumber beritanya,” ujar Sangkala.

Prank atau Provokasi?

Lantas, siapa yang membuat dan menyebarkan video tersebut? Apakah mereka hanya ingin membuat lelucon yang tidak lucu, atau ada motif lain di baliknya? Sayangnya, hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai identitas dan motif pelaku.

Namun, beberapa netizen berspekulasi bahwa video tersebut mungkin merupakan hasil dari prank mahasiswa STIKES Panakkukang sendiri. Mereka menduga bahwa para mahasiswa tersebut ingin membuat sensasi dan menarik perhatian dengan cara yang salah.

“Prank macam apa ini? Kok bisa-bisanya bikin video kayak gitu? Apa gak mikir dampaknya buat orang lain? Ini kan bisa bikin trauma dan stres orang yang lihat,” tulis salah seorang netizen di Twitter.

“Kalau prank mahasiswa STIKES Panakkukang, harusnya ada konfirmasi dari pihak kampus. Jangan sampai malah bikin nama kampus jelek gara-gara prank bodoh seperti ini,” tulis netizen lainnya.

Namun, ada juga netizen yang mengira bahwa video tersebut mungkin merupakan bagian dari provokasi politik atau agama. Mereka menduga bahwa ada pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dengan cara menyebar isu-isu sensitif.

“Video ini pasti ada yang sengaja bikin untuk mengadu domba antara kelompok-kelompok tertentu. Mungkin ada yang mau memanfaatkan situasi menjelang pemilu atau ada yang mau menghasut umat beragama. Ini kan bisa memicu konflik dan kekerasan,” tulis seorang netizen.

“Video ini harus diusut tuntas siapa yang bikin dan sebar. Ini kan bisa jadi ancaman bagi keamanan nasional. Jangan sampai ada yang mau menggoyang stabilitas negara dengan cara seperti ini,” tulis netizen lainnya.

Kesimpulan

Video yang mengklaim adanya bunuh diri massal di STIKES Panakkukang Makassar ternyata tidak benar. Polisi telah memastikan bahwa tidak ada peristiwa tersebut yang terjadi di kampus tersebut. Video itu diduga merupakan hasil dari prank atau provokasi yang tidak bertanggung jawab.

Video itu telah menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat, baik yang merasa terkejut, marah, atau curiga. Video itu juga telah menodai nama baik kampus STIKES Panakkukang dan mengganggu ketenangan umum.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article