Surabaya, jfid – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis keberadaan Kebun Raya Mangrove Surabaya bisa meningkatkan ekonomi warga di sekitar pesisir Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya.
Tak cuma itu, keberadaan hutan mangrove juga dinilai mendukung pelestarian alam dan secara signifikan mampu menurunkan emisi karbon.
“Alhamdulillah, Kebun Raya Mangrove Surabaya sudah diresmikan. Kami optimis keberadaan kebun raya ini akan semakin menjaga kelestarian alam kita, menguatkan wilayah pesisir dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Khofifah.
Khofifah mengatakan, peresmian Kebun Raya Mangroves Surabaya ini bersamaan dengan Hari Mangrove Sedunia yang diperingati setiap tanggal 26 Juli.
Sehingga, dirinya berharap momen ini juga dijadikan sebagai momentum membangun kesadaran akan pentingnya mangrove di masyarakat.
“Awareness itu bukan hanya mengerti kalau mangrove itu vital bagi ekosistem dunia. Tapi juga ikut menjaga dan melestarikan mangrove,” kata Khofifah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, inisiasi kebun raya mangrove di Surabaya ini semakin menguatkan upaya yang selama ini digalakkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan pengelolaan dan pelestarian mangrove.
Untuk diketahui, selama ini Pemprov Jatim cukup aktif dan masif melakukan penanaman mangrove. Saat ini Jawa Timur memiliki kawasan mangrove seluas 27.221 hektar atau 48% dari kawasan mangrove di Pulau Jawa.
Berdasarkan data Dinas Kehutanan, kawasan ini merupakan yang terluas di antara provinsi lainnya di Pulau Jawa dan Bali.
“Karena kerapatan mangrove lebat kita 47,26%, mangrove sedang 46, 07% dan mangrove jarang 6,66%. Sementara potensi mangrove Jawa Timur seluas 51.557 Ha,” kata dia.
Ia meyakinkan bahwa keuntungan dari pemasifan mangrove akan kembali ke masyarakat. Mulai dari bentuk oksigen, penyerapan emisi CO2 yang 20 kali lebih besar dari hutan tropis, maupun lahan kerja dan ekonomi.
Sementara itu, Ketua Yayasan Kebun Raya Mangrove Indonesia serta Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa Kebun Raya ini merupakan satu dari 45 Kebun Raya di Indonesia.
“Dulu saat saya menjadi Wapres, Kebun Raya di Indonesia hanya ada 5. Sekarang sudah berkembang jadi 45. Ini tidak mudah, karena untuk menjadi Kebun Raya ada standarisasinya,” katanya.
Ketua Umum PDI-P ini juga menjelaskan, pengadaan Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya ini memang sudah lama dibahas. Karena selain untuk sedikit menyejukkan cuaca Surabaya yang memang panas, mangrove juga berguna untuk pencegahan bencana.
“Mangrove itu bisa memecah gelombang, jadi bisa menangkal tsunami. Dan karena akarnya kuat, tidak mudah roboh. Jadi yang seperti ini harus kita jaga bersama,” tutur dia.