jfid – Saleh al-Arouri, wakil ketua biro politik Hamas, tewas dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon, pada Selasa (2/1). Dia adalah salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, dan pemimpin Hamas di Tepi Barat.
Arouri lahir di kota Arura dekat Ramallah pada 1966. Dia bergabung dengan Ikhwanul Muslimin sejak kuliah di Universitas Hebron dan kemudian menjadi anggota Hamas saat gerakan ini dibentuk pada 1987.
Dia pernah dipenjara oleh Israel selama 17 tahun karena keterlibatannya dalam Hamas. Setelah dibebaskan pada 2010, dia diusir dari Palestina dan hidup di pengasingan di Suriah, Turki, Qatar, dan terakhir di Lebanon.
Arouri terlibat dalam pertukaran tawanan antara Palestina dan Israel pada 2011, yang menghasilkan pembebasan 1.027 tahanan Palestina termasuk Gilad Shalit, seorang tentara Israel yang diculik oleh Hamas.
Dia juga terpilih sebagai wakil ketua biro politik Hamas dua kali, pada 2021 dan 2023. Dia bertanggung jawab atas urusan luar negeri dan hubungan dengan negara-negara Arab dan Islam.
Serangan yang menewaskan Arouri dilakukan dengan menggunakan drone, menurut kantor berita Lebanon. Israel tidak mengakui keterlibatannya dalam pembunuhan ini, namun pejabat AS mengatakan bahwa Israel adalah dalang di balik aksi tersebut.
Pembunuhan Arouri mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Hamas, Hizbullah, Iran, Lebanon, dan PBB. Mereka menganggap pembunuhan ini sebagai pelanggaran kedaulatan Lebanon, eskalasi konflik, dan ancaman bagi perdamaian di kawasan.
