Kubah Besi vs Drone: Malam yang Menentukan di Langit Israel

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read

jfid – Pada suatu malam yang gelap dan tenang, langit di atas Israel tiba-tiba berubah menjadi panggung pertunjukan cahaya dan suara yang mengerikan. Iran, negara yang terletak lebih dari 1.000 kilometer ke timur.

telah meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel. Ini adalah pertama kalinya Iran menembaki Israel langsung dari tanahnya.

Sebagai respons, sistem pertahanan udara Israel, yang dikenal sebagai Iron Dome atau Kubah Besi, beraksi.

Dalam pertunjukan piroteknik yang mengesankan, 99% dari serangan tersebut berhasil dihalau. Bayangkan itu seperti pertandingan tenis meja terbesar dalam sejarah, hanya saja bola pingpong-nya diganti dengan drone dan rudal.

Namun, jangan salah paham. Meski terdengar seperti adegan dari film fiksi ilmiah, ini bukanlah hiburan. Ini adalah realitas baru di Timur Tengah, sebuah permainan berbahaya yang dimainkan di langit malam.

Sementara itu, ribuan kilometer ke barat, di perbatasan selatan Amerika Serikat dengan Meksiko, suasana sangat berbeda. Di sini, bukan rudal atau drone yang menjadi perhatian, melainkan manusia – migran yang mencari kehidupan yang lebih baik.

David Culver dari CNN, seorang wartawan yang berbasis di Los Angeles, telah melaporkan bagaimana perubahan kebijakan oleh pejabat Meksiko, didorong oleh AS, telah menyebabkan peningkatan penegakan hukum di perbatasan.

Bayangkan itu seperti mengubah aturan dalam permainan “sembunyi-sembunyi”, di mana “penyembunyi” tiba-tiba harus berurusan dengan lebih banyak “pengejar”.

Namun, di balik semua ini, ada cerita yang lebih besar. Cerita tentang bagaimana dunia kita terhubung, bagaimana kebijakan di satu tempat dapat mempengaruhi kehidupan di tempat lain, dan bagaimana, pada akhirnya, kita semua berada dalam perahu yang sama.

Jadi, apa pelajaran yang bisa kita ambil dari semua ini? Mungkin itu adalah bahwa, dalam dunia yang semakin saling terhubung, tidak ada yang bisa hidup dalam isolasi.

Baik itu negara di Timur Tengah yang berusaha mempertahankan kedaulatannya, atau migran di perbatasan AS-Meksiko yang mencari kehidupan yang lebih baik, kita semua dipengaruhi oleh tindakan dan keputusan orang lain.

Dan mungkin, hanya mungkin, jika kita mulai melihat lebih jauh dari batas-batas kita sendiri, kita mungkin menemukan bahwa solusi untuk tantangan kita tidak terletak dalam rudal atau tembok perbatasan, tetapi dalam pengertian dan kerjasama yang lebih besar.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Albert Einstein, “Perang tidak akan menentukan siapa yang benar – hanya siapa yang tersisa.” Mungkin sudah waktunya kita berhenti berperang dan mulai mencari solusi bersama. Karena, pada akhirnya, kita semua berada di perahu yang sama.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article