jfid – Di tengah ketegangan yang meningkat, Israel telah meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberlakukan sanksi terhadap Iran.
Permintaan ini muncul sebagai tanggapan terhadap serangan yang dilakukan oleh Iran terhadap Israel pada akhir pekan lalu.
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menyampaikan pernyataan ini dalam pertemuan Dewan Keamanan yang diadakan pada hari Minggu, 14 April 2024.
Dalam pertemuan yang berlangsung tegang tersebut, Erdan menunjukkan video yang menampilkan drone dan rudal yang menuju ke Israel, menyerukan agar tindakan segera diambil terhadap Iran. “Harus dijatuhkan sanksi yang memungkinkan kepada Iran sebelum terlambat,” kata Erdan. Dia juga mengutuk aksi Iran yang disebutnya sebagai tindakan teror.
Menanggapi tuntutan Israel, utusan khusus Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menegaskan bahwa tindakan negaranya adalah bentuk hak mempertahankan diri.
“Kami tidak menginginkan eskalasi atau perang, tapi kami harus merespons segala bentuk ancaman atau agresi,” tegas Iravani. Iran telah meluncurkan serangan rudal dan drone ke Israel, yang merupakan serangan langsung pertama Iran terhadap Israel.
Serangan Iran ini dipicu oleh serangan Israel ke kedutaan mereka di Suriah pada awal April, yang menyebabkan tujuh orang tewas.
Dalam rapat darurat Dewan Keamanan PBB, Israel juga mendapat kritik terkait tindakannya di Gaza, dengan beberapa anggota PBB menyerukan agar Israel juga dipertimbangkan untuk dikenai sanksi.
Situasi ini telah memicu kekhawatiran internasional, dengan Jerman memperingatkan warganya untuk meninggalkan Iran seiring dengan meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, telah memperingatkan Iran bahwa tindakan lebih lanjut terhadap Israel atau sekutunya akan mendapat tanggapan yang proporsional.
Dengan situasi yang terus berkembang, komunitas internasional menunggu untuk melihat bagaimana Dewan Keamanan PBB akan merespons permintaan Israel dan apakah sanksi akan diberlakukan terhadap Iran.
Ini adalah momen kritis yang dapat menentukan arah hubungan internasional di kawasan tersebut untuk waktu yang akan datang.
