Sumpah Kaum Komunis Indonesia

Faidi Ansori
7 Min Read
Gambar Ilustrasi Pimpinan Komunis Indonesia saat di Mimbar
Gambar Ilustrasi Pimpinan Komunis Indonesia saat di Mimbar

jfid – Setidak-tidaknya rakyat Indonesia yang banyak ini harus diberitahu, apakah isi dari sumpah anggota Partai Komunisme Indonesia (PKI). Lalu apa kira-kira sumpah mereka, dan apa yang harus dilakukan oleh semua aggota setelah sumpah dibacakan?

Pertanyaan di atas insyaallah akan saya jawab semaksimal mungkin untuk pembaca budiman, agar kita tidak mendadak selalu menyimpulkan PKI dengan pengadilan yang berat sebelah sepanjang umur kita sebagai bangsa Indonesia yang beradab.

Pertanyaan demi pertanyaan hanya akan bisa dijawab setelah kejadiaan-kejadian. Kesimpulan-kesimpulan dapat terjadi disebabkan banyaknya persoalan. Tapi sayang, saya tidak bisa terlebih dahulu memberitahu apa isi dari sumpah yang dibacakan oleh semua kader PKI. Tetapi akan saya jawab nanti, setelah statmen rakyat pada umumnya sudah dijelaskan penulis.

Adapun tulisan ini akan saya dahului terlebih dahulu dengan suatu peristiwa besar atas isu-isu yang dibenarkan oleh rakyat Indonesia di era postmodern ini. Apakah isu tersebut?

Bunyi kabar dari perwujudan setan di dunia yang menurut saya jauh dari sumpah kader PKI. Isinya sebagai berikut “Kader PKI memperbolehkan menukar istrinya dengan istri orang lain”. Demikian tukas isu-isu sebagian banyak orang awam Indonesia. Apakah itu benar, nantikan jawaban setelah paragraf-pragraf berikut ini.

Candaan lain, yang tentu serius tapi isinya adalah kebohongan. Apakah candaan serius tadi isinya adalah; “PKI tidaklah beradab, dan tidak berperikemanusiaan”. Yang ketiga berbunyi, “PKI menolak NKRI dan tidak mencintai rakyat dan tanah air Indonesia”. Tukas berjuta-juta rakyat Indonesia saat ini. Apakah benar semua itu?. Benarkah sesuai dengan sumpah kader PKI?

Sekaranglah waktunya akan saya tuliskan apa sumpah kader PKI Indonesia.

Sumpah Kader Kumunis Indonesia

“Saya…….bersumpah akan memenui kewajiban Partai, memelihara kesatuan Partai, melaksanakan keputusan-keputusan Partai, menjadi contoh dalam perjuangan tanah air dan rakyat, berusaha menjadi contoh dalam kehidupan sehari-hari, meneguhkan hubungan massa dengan Partai, berusaha memperdalam kesadaran dan menguasai prinsip Marxisme-Leninisme, berterus terang dan jujur kepada Partai, mentaati disiplin Partai, menjaga keselamatan Partai,” inilah isi sumpah kader Partai Komunisme Indonesia (PKI).

Dalam isi sumpah kader partai Komunis di atas begitu bermoralnya kader PKI. Kalau kita seumpama ikut, mungkin bangga disumpah, juga berat jika melanggar. Maka oleh karena itu marilah sekarang ini, simak isi sebagian pidato Peris Perdede saat diminta untuk menjelaskan tentang pekerjaan komisi control selama periode ke-6 dan ke-7.

Ia menjelaskan satu persatu dari isi sumpah kader partai PKI. Diantara salah satunya terkait isu yang tersebar di masyarakat Indonesia zaman ini. Peris Perdede menjawab bahasa serem dari masyarakat Indonesia sekarang sebagai berikut. 

Staatmen pertama untuk menjawab dari perkataan kasar masyarakat kita sekarang tentang pertanyaan, benarkah “Kader PKI memperbolehkan menukar istrinya orang dengan istri orang lain?”. Dia mencoba menjelaskan dengan penuh khusu’ apa makna dari kata “berusaha menjadi contoh dalam kehidupan sehari-hari?” di dalam sumpah kader PKI tersebut.

Peris Perdede menjelaskan sebagai berikut; “berarti setiap Komunis harus mengusahakan supaya dalam kehidupan sehari-hari ia tidak mengeksploitasi orang lain, tidak memperkaya diri, tidak berbuat mesum, tidak berjudi,” ucapnya di dalam buku “Maju Terus! Dokumen Kongres Nasional ke-VII (Luar biasa) Partai Komunis Indonesia” terbitan Yayasan Permbaharuan 1963.

Jika kita benar-benar meneliti pidato Perdede, maka tentu kita akan faham bahwa mengeksploistasi orang lain tentu tidak diperbolehkan, apalagi di dalam ajaran Komunisme-Marxisme-Lenisme ditentang suatu system nilai lebih yang kita kenal dengan Kapitalisme. Jikalau di dalam Islam terdapat suatu system yang disebut riba. Sementara PKI juga melarang setiap kadernya menghianati sumpah berkenaan dengan perbuatan mesum.

Dalam pidato Perdede yang lain, dalam buku yang sama, ia juga menjelaskan “ia juga harus mencintai istri atau suaminya dan sama-sama menjunjung tinggi nama baik keluarga Komunis, baik istri ataupun bapak atau pun ibu,” tegas Perdede dihadapan kongres PKI saat itu.

Jadi jelaslah soal-soal masalahnya. Bahwa menukar istri adalah perbuatan tidak beradap di dalam ajaran Komunisme-Marxisme-Leninisme.

Adapun persoalan lain juga masih ada dan dipertanyakan, apakah “PKI tidaklah beradab, dan tidak berperikemanusiaan?”. Tentu jika kita mengambil staatmen pidato di atas, PKI cukup beradab. Jikalau ada beberapa kader PKI yang seperti itu maka secara langsung mereka sudah melanggar aturan sumpah kader PKI.

Kemajuan ummat dengan anti terhadap penindasan adalah sumpah kader PKI itu sendiri, dengan menentang perjudian serta berbuat mabuk. Hal tersebut juga disampaikan oleh Peris Perdede disela-sela pidatonya. Jikalau saya boleh berpendapat, prinsip seperti itu adalah sama persis dengan cara-cara Islam untuk mencapai suatu keadilan berbangsa dan beragama.

Moral kader Komunis sangatlah dijaga. Tetapi lagi-lagi PKI terhalangi baiknya karena pertanyaan berikut, apakah “PKI menolak NKRI, tidak mencintai rakyat dan tanah air Indonesia?”. Benarkah bahasa ini? Tentu sama sekali tidak. Kenapa? 

Lagi-lagi hal ini disampaikan oleh Peris Perdede dengan begitu tegas. Ia menjelaskan “ketinggian moral Komunis dilahirkan oleh suatu semangat berjuang untuk kemajuan umat manusia, melawan penindasan seseorang terhadap orang lain,” tuturnya dengan tegas.

Sementara ia juga meyambungkan pidatonya “moral Komunis adalah moral kepercayaan, keteguhan, dan kemenangan. Hal ini sudah dibuktikan oleh riwayat perjuangan PKI selama penjajahan Belanda, selama pendudukan fasis Jepang dan sesudah Proklamasi tahun 1945,” ucapnya.

Sambungan dari pidato yang lain, ia juga meyampaikan dengan penuh semangat “sehingga semua komunis benar-benar merupakan satu kekuatan perkasa yang tanpa reserve mengabdi kepada Partai, kepada tanah air dan rakyat Indonesia yang raya,” paparnya dengan disusul tepuk tangan riuh oleh seluruh kader PKI yang hadir saat itu.

Demikianlah tulisan setan yang semoga berjiwa malaikat ini. Semoga tulisan ini dapat membuka banyak kesadaran dari segenap rakyat Indonesia sekarang. Saya menuliskan ini karena merasa patut untuk menyumbangkan apa yang telah saya baca dibalik tirai-tirai sejarah lama, yang baru saat ini saya dapati dibalik kebesaran embah Googgle dan buku.

Semoga anda yang budiman tidak menyesal, Amin!. 

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article