Jakarta, jurnalfaktual.id, — Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Front Pembela Islam (FPI) dan ormas-ormas Islam mengubah nama aksi Parade Tauhid Indonesia dengan Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI. Ada beberapa pengubahan lain yang dilandasi perkembangan terkini.
Hal itu diutarakan Ketua Panitia Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, Edy Mulyadi melalui rekaman video yang dikirim Ketua PA 212 Slamet Maarif, pada Jumat (27/9).
“Pertama, perubahannya adalah kegiatan kita ini dinamakan Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI. Jadi nama kegiatannya bukan lagi Parade Tauhid Indonesia, tapi Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI,” tutur Edy melalui rekaman video yang dibuat pada Kamis lalu (26/9).
Edy mengatakan perubahan dilakukan berdasarkan perkembangan kondisi terkini.
Perubahan kedua yakni massa aksi tidak lagi dipusatkan di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta. Titik berkumpul menjadi di Bundaran Hotel Indonesia pada pukul 08.00 WIB. Setelah itu, massa bergerak menuju Istana Negara.
Berbeda dengan rencana sebelumnya yang mana massa dipusatkan di Senayan lalu bergerak menuju Monumen Nasional (Monas).
“Rutenya juga kita ubah. Dari Bundaran HI menuju Istana Negara,” kata Edy.
Edy lalu menegaskan bahwa Umat Islam ingin ikut serta dalam arus pengubahan. Dia meminta Umat Islam dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk ikut dalam Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI
“Kita ingin memberikan kontribusi maksimal untuk perubahan bagi Indonesia yang lebih baik bagi NKRI yang berdaulat, yang kokoh dan berdaulat. Bagi NKRI yang menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
Edy mengimbau umat Islam dan elemen masyarakat yang ingin hadir untuk membawa bendera Merah Putih. Selain itu, dia juga mempersilakan jika ada yang ingin membawa bendera bertuliskan kalimat Tauhid.
“Bawa bendera Merah Putih sebanyak-banyaknya dan silakan juga bawa bendera Alliwa dan Arraya. Bendera Tauhid,” kata Edy.
Ada beberapa aspirasi yang akan disampaikan. Di antaranya, mengkritik sikap aparat yang cenderung represif hingga mengakibatkan korban luka dan meninggal dunia.
Kemudian, mengkritik sikap lamban pemerintah dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di berbagai daerah. Kerusuhan di Wamena serta sejumlah wilayah lain di Papua juga akan disoroti.
Sebelumnya, PA 212, FPI dan beberapa ormas lainnya berencana menggelar aksi Parade Tauhid Indonesia pada Sabtu (28/9). Rute yang ditempuh yakni dari Jalan Asia Afrika, Senayan menuju Monas, Jakarta.
Ketua PA 212 Slamet Maarif belum mau memastikan berapa jumlah massa yang bakal hadir.
Dia juga mengatakan bakal ada beberapa aspirasi yang akan disampaikan dalam acara parade tauhid. Salah satunya menuntut kepulangan Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
“Tolak kebangkitan PKI, persatuan umat Islam, dan Pulangkan Habib Rizieq Shihab,” tutur Slamet, Selasa (24/9).
(bmw)
Keterangan: Berita diatas sebelumnya telah terbit di CNNIndonesia.com