jfid – Mungkin Anda pernah mendengar tentang kutukan firaun, sebuah mitos yang mengatakan bahwa siapa pun yang mengganggu makam raja-raja Mesir kuno akan mendapat malapetaka.
Kutukan ini populer di kalangan penggemar film dan cerita fiksi, tetapi apakah ada bukti ilmiah di baliknya?
Seorang arkeolog ternama, Zahi Hawass, baru-baru ini memberikan pandangannya tentang fenomena ini.
Menurutnya, kutukan firaun hanyalah sebuah legenda yang diciptakan oleh media untuk menarik perhatian publik.
Hawass mengatakan bahwa tidak ada tulisan atau prasasti yang menyebutkan tentang kutukan di dalam makam firaun.
Yang ada hanyalah doa-doa dan mantra-mantra untuk melindungi firaun di akhirat, bukan untuk mengancam orang-orang yang masuk ke makamnya.
Salah satu contoh yang sering dikaitkan dengan kutukan firaun adalah kematian Lord Carnarvon, seorang bangsawan Inggris yang mendanai penggalian makam Tutankhamun pada tahun 1922. Ia meninggal karena infeksi pada tahun 1923, setelah digigit nyamuk di pipinya.
Banyak orang yang percaya bahwa kematian Carnarvon adalah akibat dari kutukan firaun, karena di dinding makam Tutankhamun ada kalimat “Kematian akan datang dengan sayap-sayap cepat bagi mereka yang mengganggu raja”.
Namun, Hawass menolak anggapan ini dan mengatakan bahwa kalimat tersebut bukanlah kutukan, melainkan sebuah kutipan dari Kitab Kematian, sebuah teks religius Mesir kuno.
Hawass juga menambahkan bahwa tidak ada bukti statistik yang menunjukkan bahwa orang-orang yang terlibat dalam penggalian makam firaun memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada orang-orang lain.
Sebaliknya, banyak arkeolog dan pekerja yang hidup lama setelah mengunjungi makam firaun.
Hawass mengatakan bahwa ia sendiri telah memasuki lebih dari 200 makam firaun dan tidak pernah mengalami hal-hal buruk.
Ia bahkan bercanda bahwa ia malah mendapat berkah dari firaun, karena ia menjadi terkenal dan sukses berkat penelitiannya.
Jadi, kesimpulannya, kutukan firaun adalah sebuah mitos yang tidak memiliki dasar ilmiah. Yang ada hanyalah kekaguman dan rasa hormat terhadap kebudayaan dan sejarah Mesir kuno, yang masih menyimpan banyak misteri dan keajaiban.