Apakah Kita Bisa Mendengar Suara dari Alam Baka?

Fatanatun
2 Min Read

jfid – Ketika membayangkan luar angkasa, seringkali terlintas pertanyaan mendasar: apakah kita bisa mendengar suara di alam semesta, atau apakah sunyi mutlak yang mengisi ruang tak berujung itu?

Suara, sebagai getaran yang merambat melalui medium, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita di Bumi. Namun, ketika berbicara tentang luar angkasa, paradigma itu berubah.

Ruang hampa di luar angkasa tidak memiliki medium untuk merambatkan suara, sehingga kita tidak dapat mendengar secara langsung suara dari sana.

Mengapa begitu banyak film fiksi ilmiah memperlihatkan ledakan, tabrakan, atau suara pesawat ruang angkasa?

Kekeliruan umum terletak pada kesalahpahaman bahwa suara-suara ini adalah realitas di luar angkasa.

Kenyataannya, suara-suara ini hanya hasil dari imajinasi dan efek suara yang ditambahkan oleh pembuat film untuk memberikan dimensi dramatis pada cerita mereka.

Namun, keheningan di luar angkasa bukanlah sebuah akhir. Teknologi “sonifikasi data” memainkan peran penting dalam membuka pintu “mendengar” luar angkasa.

Dengan mengubah data numerik yang diperoleh dari instrumen astronomi ke dalam bentuk suara, kita dapat “mendengar” galaksi, bintang, planet, bahkan gelombang gravitasi.

Sonifikasi data memungkinkan kita memahami alam semesta dengan cara yang berbeda. Data dari teleskop, satelit, dan instrumen ilmiah lainnya diubah menjadi suara, memungkinkan kita mendeteksi pola, variasi, atau anomali yang mungkin terlewatkan oleh indra penglihatan kita.

Lebih dari itu, suara-suara ini memberikan dimensi estetika pada penjelajahan ilmiah kita, membiarkan kita menikmati keajaiban alam semesta dengan indera pendengaran.

Namun, apakah kita bisa mendengar suara dari alam baka dalam konteks spiritual atau agama? Jawabannya sangat subjektif, bervariasi di antara individu.

Namun, jika berbicara tentang alam baka dalam konteks ilmiah, kita tak bisa mendengar suara secara langsung dari sana.

Meskipun demikian, melalui sonifikasi data, kita dapat menjelajahi dan memahami lebih dalam aspek-alaspek tak terlihat dari alam semesta.

Luar angkasa mungkin sunyi, namun sonifikasi data membuka pintu menuju simfoni kehidupan di alam semesta yang tak terbatas.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article