Apakah 10.000 Langkah Sehari untuk Kesehatan Cuma Strategi Pemasaran?

Fatanatun
4 Min Read
Person Stands on Brown Pathway
Photo by Tobi on Pexels

jfid – Anda mungkin memiliki jam tangan pintar, pedometer, atau aplikasi ponsel yang menghitung jumlah langkah Anda sehari-hari.

Anda mungkin juga merasa bangga ketika mencapai target 10.000 langkah, yang dianggap sebagai standar kesehatan dan kebugaran.

Tetapi, apakah angka itu benar-benar berasal dari penelitian ilmiah? Dan apakah angka itu benar-benar memberikan manfaat bagi kesehatan Anda?

Ternyata, angka 10.000 langkah sehari tidak didasarkan pada bukti ilmiah, melainkan pada strategi pemasaran sebuah produk di Jepang pada tahun 1964. Sebuah perusahaan menjual pedometer yang bernama Manpo-kei, yang berarti “10.000 langkah meter”.

Produk ini menjadi populer menjelang Olimpiade Tokyo 1964, dan angka 10.000 langkah pun menjadi tren.

Sejak itu, beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji manfaat kesehatan dari berjalan 10.000 langkah sehari, dan hasilnya bervariasi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berjalan lebih dari 10.000 langkah sehari dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa berjalan lebih sedikit dari 10.000 langkah sehari juga dapat memberikan manfaat kesehatan, terutama bagi orang-orang yang sebelumnya tidak aktif.

Salah satu penelitian yang dilakukan oleh I-Min Lee, seorang profesor kedokteran di Harvard Medical School, dan timnya, meneliti lebih dari 16.000 perempuan yang berusia 70-an, dan membandingkan jumlah langkah yang mereka ambil setiap hari dengan kemungkinan kematian akibat sebab apa pun.

Mereka menemukan bahwa perempuan yang berjalan lebih dari 4.000 langkah sehari memiliki angka kematian yang lebih rendah daripada mereka yang hanya berjalan 2.700 langkah sehari.

Namun, manfaat kesehatan tidak meningkat secara signifikan setelah 7.500 langkah sehari. Dengan kata lain, berjalan lebih dari 7.500 langkah sehari tidak membuat Anda hidup lebih lama.

Tentu saja, penelitian ini memiliki keterbatasan, seperti tidak memperhitungkan kondisi kesehatan peserta sebelum penelitian, atau tidak membedakan antara berjalan cepat atau lambat.

Selain itu, penelitian ini hanya melibatkan perempuan di usia 70-an, sehingga hasilnya mungkin tidak berlaku untuk kelompok usia atau jenis kelamin lain.

Selain manfaat kesehatan, ada juga dampak psikologis dari menghitung langkah sehari-hari. Bagi beberapa orang, memiliki target 10.000 langkah sehari dapat menjadi motivasi untuk bergerak lebih banyak dan meningkatkan kepercayaan diri.

Namun, bagi orang lain, target tersebut dapat menjadi beban yang menyebabkan stres, kekecewaan, atau bahkan malas berjalan sama sekali. Selain itu, menghitung langkah dapat mengurangi kesenangan berjalan, yang seharusnya menjadi aktivitas yang menyenangkan dan menyehatkan.

Jadi, apakah kita perlu berjalan 10.000 langkah sehari? Jawabannya adalah tidak ada jawaban yang pasti. Angka 10.000 langkah sehari bukanlah angka ajaib yang berlaku untuk semua orang.

Yang terpenting adalah menemukan jumlah langkah yang sesuai dengan kondisi kesehatan, kebugaran, dan preferensi Anda.

Anda juga dapat mengatur target Anda sendiri, yang mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari 10.000 langkah sehari, atau bahkan tidak menghitung langkah sama sekali.

Yang terpenting adalah berjalan secara teratur, dengan intensitas dan durasi yang cukup, dan menikmati prosesnya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article