jfid – Hantu, roh, atau makhluk halus adalah fenomena yang selalu menarik perhatian banyak orang. Apalagi, dengan adanya aplikasi Tik Tok yang diklaim bisa mendeteksi keberadaan hantu di sekitar kita.
Namun, apakah hantu itu benar-benar ada? Atau hanya ilusi dari pikiran kita? Bagaimana sains menjelaskan fenomena ini?
Menurut sosiolog Dennis dan Michele Waskul, banyak orang yang mengaku pernah mengalami hal-hal aneh yang berkaitan dengan hantu, seperti pintu yang menutup sendiri, barang yang berpindah tempat, atau suara-suara misterius.
Namun, mereka tidak yakin bahwa itu adalah bukti adanya hantu, karena mereka tidak melihat sosok atau penampakan hantu seperti yang sering digambarkan atau diceritakan.
Mereka hanya merasa bahwa mereka mengalami sesuatu yang luar biasa, tidak dapat dijelaskan, atau menakutkan.
Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman pribadi tidak bisa dijadikan sebagai bukti ilmiah.
Selain itu, tidak ada definisi yang disepakati secara universal tentang apa itu hantu.
Banyak kontradiksi yang melekat pada konsep hantu, seperti apakah hantu itu berwujud materi atau tidak, apakah hantu itu roh orang mati atau proyeksi telepati, dan apakah hantu itu bisa berinteraksi dengan dunia fisik atau tidak.
Banyak pertanyaan yang sulit dijawab secara logis atau sesuai dengan hukum fisika.
Sejak zaman dahulu, banyak orang yang mencoba berkomunikasi dengan hantu, baik melalui media psikis, kelompok peneliti paranormal, atau alat-alat berteknologi tinggi.
Namun, hingga kini, tidak ada bukti yang kuat atau meyakinkan yang bisa membuktikan keberadaan hantu.
Oleh karena itu, sains masih meragukan adanya hantu, dan menganggapnya sebagai hasil dari imajinasi, sugesti, atau halusinasi.
