Kiai Macan: Sang Legenda Madura yang Mengusir Pencuri dengan Kentungan

Noer Huda
2 Min Read
Kiai Macan: Sang Legenda Madura Yang Mengusir Pencuri Dengan Kentungan
Kiai Macan: Sang Legenda Madura Yang Mengusir Pencuri Dengan Kentungan

jfid – Di tanah Sumenep, Madura, hiduplah sosok yang tak pernah pudar dari ingatan masyarakatnya: Kiai Demang Singaleksana, atau lebih dikenal sebagai Kiai Macan.

Beliau, dengan nama asli Kiai Raden Singoleksono, adalah pahlawan yang membawa serta melestarikan seni tradisional Sintung (Tong-Tong) di kawasan Pantura.

Namun, gelar Kiai sekaligus Raden yang melekat padanya mencerminkan bukan hanya keahliannya dalam seni, tapi juga kedudukan bangsawan yang disegani.

Kiai Macan bukan sekadar penjaga tradisi. Beliau juga berperan sebagai penasihat raja dan Senapati Keraton.

Keturunan dari cucu Patih Sumenep pada masa Pangeran Rama, yaitu Raden Entol Anom alias Raden Ario Onggodiwongso, dan turunan pancer Adipati Sampang, Kiai Singoleksono I dan II (ayah dan anak) menduduki jabatan setingkat Walikota, yaitu Kepala Ambunten.

Di masa pemerintahan mereka, Ambunten menjadi wilayah paling aman dari ancaman begal, rampok, dan pencuri.

Diyakini, kehadiran Kiai Macan memiliki kekuatan magis; hanya dengan bunyi tabuhan kentungan, para pencuri terdorong secara tak sadar untuk mengembalikan barang curian mereka. Kejadian-kejadian seperti ini menjadi bukti akan karomah yang dimiliki oleh Kiai Macan.

Namun, Kiai Macan bukan sekadar pahlawan lokal. Beliau adalah lambang kebijaksanaan, keberanian, dan keadilan.

Kisah hidupnya menginspirasi banyak orang, dan ceritanya terus disampaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sumenep dan Madura pada umumnya tidak hanya merayakan seni dan tradisi berkat jasa Kiai Macan, tetapi juga melihatnya sebagai contoh nyata dari keberanian dan keadilan, nilai-nilai yang tak pernah surut dalam ingatan mereka.

Dalam ingatan masyarakat Sumenep, Kiai Demang Singaleksana, atau Kiai Macan, tetap bersinar sebagai sosok legendaris yang membawa sinar kebijaksanaan dan keadilan di wilayahnya, mengilhami dan meresapi jiwa masyarakatnya dengan nilai-nilai luhur yang dianutnya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article