Artificial Intelligence: Sejarah dan Perkembangannya

Noer Huda
4 Min Read

jf.id – Artificial Intelligence (AI), yang sering kali dianggap sebagai topik yang baru-baru ini muncul, ternyata telah ada sejak tahun 1956, saat kata tersebut pertama kali diperkenalkan dalam kalangan ilmuwan. Pada waktu itu, John McCarthy dan sejumlah ilmuwan lainnya mengadakan Dartmouth Workshop dengan tujuan ambisius untuk mekanisasi proses berpikir manusia. Mereka sangat optimis bahwa dalam satu generasi, mesin akan menjadi secerdas manusia. Namun, janji mekanisasi tersebut tidak segera terwujud, dan pada tahun 1974, booming pertama AI meredup karena pendanaannya habis dan kurangnya minat para pengembang dalam bidang AI.

Kemudian, pada tahun 1980 hingga 1987, terjadi gelombang kedua dalam perkembangan AI, yang ditandai dengan pengembangan konsep neural network. Meskipun ada kemajuan, namun kembali AI tidak mencapai puncaknya karena kendala teknis dan perkembangannya yang belum sepenuhnya matang.

Kemudian, datanglah gelombang ketiga AI yang berlangsung hingga saat ini, dimulai sekitar tahun 2012. Era ini dikenal dengan istilah “deep learning.” Dengan bantuan teknologi yang semakin canggih, AI tumbuh pesat dan membuka banyak peluang baru.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan AI? AI adalah cabang ilmu komputer yang memfokuskan pada pembuatan mesin yang mampu menjalankan tugas-tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia, seperti belajar, berpikir secara kritis, dan menyelesaikan masalah.

AI dapat dibagi menjadi dua kategori utama: narrow AI dan general AI. Narrow AI adalah AI yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu dengan sangat baik, seperti mengenali wajah atau mengemudikan mobil otonom. Di sisi lain, general AI adalah AI yang mampu menyelesaikan berbagai macam tugas dengan kecerdasan yang setara dengan manusia.

Saat ini, sebagian besar AI yang kita gunakan adalah narrow AI. Namun, para ilmuwan terus bekerja keras untuk mencapai general AI yang mampu menangani berbagai jenis tugas dengan tingkat kecerdasan manusia.

Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mencapai general AI adalah deep learning. Deep learning adalah teknik pembelajaran mesin yang memungkinkan mesin belajar secara otomatis dari data yang diberikan. Hal ini dicapai melalui penggunaan jaringan saraf tiruan (neural network) yang memiliki banyak lapisan.

Dengan deep learning, mesin dapat memahami dan menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks, seperti pengenalan suara, pengenalan gambar, dan bahkan menciptakan seni. Mesin dapat memproses data secara efisien dan menghasilkan hasil yang akurat.

Namun, meskipun deep learning telah membawa kemajuan signifikan dalam bidang AI, masih ada berbagai tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah masalah etika yang berkaitan dengan penggunaan AI. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa mesin bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral kita? Ini adalah pertanyaan yang kompleks yang terus menjadi topik perdebatan di kalangan ilmuwan dan masyarakat umum.

Dengan demikian, inilah sejarah singkat tentang perkembangan AI, serta penjelasan singkat tentang apa itu AI dan berbagai tantangan yang dihadapinya. Meskipun perjalanan AI telah melalui pasang surut, topik ini tetap menarik dan terus berkembang hingga saat ini. Dalam era teknologi yang semakin maju, AI akan terus menjadi bagian penting dari kehidupan kita.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article