Mengenal Tari Rangku Alu

Shofiyatul Millah
2 Min Read

jfid – Nusa Tenggara Timur (NTT) bukan hanya terkenal karena keindahan alamnya, seperti Taman Nasional Komodo, tetapi juga karena warisan budayanya yang kaya.

Salah satu permainan dan tarian tradisional yang unik dan menggembirakan adalah Tari Rangku Alu. Mari kita telusuri lebih dalam tentang keajaiban budaya ini.

Asal Usul dan Makna

Rangku Alu berasal dari wilayah Manggarai di pulau Flores, NTT. Meskipun awalnya hanya dimainkan oleh anak-anak, sekarang semua kalangan masyarakat turut serta dalam permainan ini. Bagaimana cara bermainnya?

Alat dan Kelompok

Permainan ini menggunakan batang bambu sebanyak 4 hingga 6 batang dengan panjang sekitar 2 meter. Dua kelompok beranggotakan 4 hingga 6 orang.

Satu kelompok berperan sebagai “penjaga” yang memegang ujung batang bambu dan mengetuk-ngetukkan antar bambu sesuai pola dan irama.

Sementara itu, kelompok lain berperan sebagai “pemain” yang melompat di sela-sela batang bambu untuk menghindari jepitan.

Adaptasi Menjadi Tari

Rangku Alu juga diadaptasi menjadi tarian tradisional. Gerakan-gerakan dalam tari ini mengikuti langkah-langkah dari permainan Rangku Alu.

Para penari melompat dengan irama musik yang diiringi oleh alat musik tradisional seperti gong dan gendang. Pakaian tradisional menambah kesan khas dalam penampilan mereka.

Makna dan Perayaan

Tari Rangku Alu memiliki makna mendalam. Ini adalah ekspresi rasa syukur dan kebahagiaan atas hasil panen pertanian dan perkebunan.

Di NTT, potensi perkebunan meliputi jambu mete, kopi, cengkeh, kakao, kelapa, dan tembakau.

Sedangkan hasil pertanian mencakup padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kedelai, dan sorgum.

Ketika bulan purnama tiba pasca panen, masyarakat merayakannya dengan Tari Rangku Alu di tanah lapang yang tidak berumput.

Kesimpulan

Tari Rangku Alu bukan hanya permainan, tetapi juga simbol kebersamaan, syukur, dan kebahagiaan.

Melalui gerakan-gerakan yang melompat, kita merasakan semangat dan keindahan budaya NTT.

Mari lestarikan dan hargai keajaiban ini, karena dalam setiap lompatan, kita merangkai kisah masa lalu dan masa depan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article