Cak Diqin Meninggal Dunia, Ini Lagu Terakhir yang Dinyanyikannya!

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read
Cak Diqin, Maestro Campursari Yang Mengakhiri Lagunya
Cak Diqin, Maestro Campursari Yang Mengakhiri Lagunya

jfid – Penyanyi dan pencipta lagu campursari, H Muhammad Shodiqin atau Cak Diqin, menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat, 10 November 2023, di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah.

Ia meninggal dunia di usia 59 tahun, setelah berjuang melawan penyakit gula dan ginjal yang dideritanya.

Cak Diqin lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 15 April 1964, dari keluarga petani. Ia mulai menekuni dunia musik campursari sejak tahun 1990-an, setelah sebelumnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Jayapura.

Ia juga mendirikan dan menjadi ketua Campursari Center Indonesia, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pelestarian dan pengembangan musik campursari.

Ad image

Sebagai seniman dan penyanyi campursari, Cak Diqin dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Banyak lagu-lagu miliknya yang sangat populer dan sering diputar di berbagai acara, seperti Slenco, Cinta Tak Terpisahkan, Sepur Argo Lawu, Tragedi Tali Kutang, Blebes, Mbah Marijan, hingga Susu Murni.

Ia juga pernah menciptakan lagu khusus untuk Presiden Joko Widodo, berjudul Jokowi dan Rokaye, yang dinyanyikan bersama penyanyi keroncong Endah Laras.

Keunikan lagu-lagu Cak Diqin terletak pada penggunaan bahasa Jawa yang mudah dipahami, serta lirik-lirik yang mengandung parikan, yaitu ungkapan-ungkapan yang bersajak dan berisi sindiran, humor, atau nasihat.

Selain itu, lagu-lagu Cak Diqin juga sering menampilkan dialog-dialog yang lucu dan tidak nyambung antara penyanyi dan rekan duetnya.

Selama berkarier di dunia musik, Cak Diqin telah meraih berbagai penghargaan dan prestasi, di antaranya adalah Karya Produksi Terbaik Bidang Lagu Berbahasa Daerah dari AMI Awards 2006, bersama Ami Ds.

Ia juga memiliki beberapa rekor yang tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI), seperti pentas campursari tanpa henti selama 33 jam, 66 jam, 73 jam, dan 90 jam.

Sebelum meninggal, Cak Diqin sempat tampil di pentas Endahing Budoyo Larasing Campursari di Karanganyar, Jawa Tengah, pada 31 Oktober 2023 lalu.

Saat itu, kondisinya sudah terlihat kurang baik, sehingga ia hanya bisa menyanyi satu lagu sambil duduk. Namun, ia tetap antusias dan semangat untuk menunjukkan karyanya.

Cak Diqin meninggalkan seorang istri, Nyimut Sri Lestari, dan empat orang anak, yaitu Muhammad Fajrul Khadafi, Muhammad Sunan Alit, Salsabila Hananti, dan Renik Nada Lokananta. Jenazahnya akan dimakamkan di tanah kelahirannya di Banyuwangi, Jawa Timur.

Cak Diqin adalah salah satu maestro campursari yang telah memberikan kontribusi besar bagi kebudayaan Indonesia. Karyanya akan selalu dikenang dan dihargai oleh para pecinta musik tanah air. Semoga almarhum husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Share This Article