jfid – Pemilihan umum (pemilu) 2024 telah menjadi puncak demokrasi yang dinanti-nantikan di Indonesia.
Lebih dari sekadar menentukan pemimpin dan perwakilan rakyat, pemilu ini menandai momen di mana masyarakat terlibat aktif dalam proses demokratis untuk mengidentifikasi isu-isu utama yang dihadapi bangsa serta untuk menampilkan perilaku yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang sehat dan bertanggung jawab.
Pentingnya debat antara calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu dianggap sebagai wadah yang vital untuk menggali pemahaman mendalam tentang isu-isu krusial yang menjadi tantangan bagi negara.
Namun, pertanyaannya, apakah debat-debat yang telah berlangsung menunjukkan fokus yang memadai terhadap isu-isu esensial serta perilaku yang mencerminkan demokrasi yang sehat?
Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang juga merupakan salah satu tokoh yang hadir dalam acara Satu Meja The Forum Kompas TV yang bertajuk “Publik Harus Awasi Pemilu”, menggarisbawahi bahwa meskipun debat-debat itu sudah dilaksanakan dalam siklus tertentu, ada ruang untuk peningkatan kualitas di masa depan.
Salah satu aspek yang ditekankan adalah kedalaman pertanyaan yang disampaikan oleh panelis dalam debat tersebut.
“Dari banyak pengamat itu memang ada yang mengkritisi. Misalnya panelis tidak bisa memperdalam pertanyaan, dan sebagainya. Saya kira banyak pandangan yang ingin lebih baik lagi (ke depan),” ujarnya
Tidak hanya itu, Ma’ruf Amin juga menyoroti kebutuhan untuk menguatkan isu-isu krusial yang menjadi poin utama dalam kampanye.
Dalam proses debat antar calon presiden dan wakil presiden, perlu adanya fokus yang lebih tajam terhadap pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hak asasi manusia (HAM), demokrasi, pendidikan, dan masalah kemiskinan.
Selain itu, peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjadi krusial dalam memastikan jalannya pemilu sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Bawaslu dituntut untuk memproses setiap aduan yang berkaitan dengan potensi pelanggaran pemilu, menjaga agar pemilu berjalan dengan transparansi dan kejujuran, serta menghindari praktik-praktik yang dapat merusak integritas demokrasi.
Pentingnya memahami bahwa isu-isu yang diangkat dan perilaku para kandidat memainkan peran kunci dalam proses demokrasi tak terelakkan.
Isu-isu tersebut mencerminkan aspirasi dan kepentingan rakyat, sementara perilaku para pemimpin calon menunjukkan sejauh mana konsistensi mereka dalam bersikap sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, seperti transparansi, kejujuran, dan akuntabilitas.
Sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki peran penting dalam proses demokrasi, kita harus mengambil peran aktif dalam mengawasi jalannya pemilu 2024.
Hal ini meliputi pencarian informasi yang mendalam, kritik yang konstruktif terhadap visi dan program dari setiap pasangan calon, serta kewaspadaan terhadap praktik kampanye yang tidak sehat yang bisa mengganggu integritas pemilu.
Pemilu 2024 adalah panggung yang menentukan arah bangsa ke depan. Oleh karena itu, penting untuk menjadikan isu-isu substantif dan perilaku para kandidat sebagai fokus utama dalam partisipasi kita.
Mari bersama-sama menjaga agar pemilu 2024 menjadi tonggak demokrasi yang sehat dan berintegritas untuk kemajuan bangsa Indonesia.
