jfid – Keputusan Anies Baswedan untuk memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mengejutkan banyak pihak, termasuk Partai Demokrat yang sebelumnya mendukung Anies.
Namun, ternyata nama Cak Imin sudah masuk dalam pembahasan Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sejak Desember tahun lalu.
Hal itu diungkapkan oleh mantan anggota Tim 8 KPP, Iftitah Sulaiman, yang juga merupakan kader Partai Gerindra. Ia mengatakan bahwa Partai Demokrat yang membawa nama Cak Imin ke dalam rapat Tim 8 dan menanyakan pendapatnya.
“Demokrat membahas (nama Cak Imin) di Tim 8, jadi kita open di sana. Sejak bulan Desember tahun lalu. Jadi sejak Desember tahun lalu kami menyampaikan kepada Tim 8 ini (Cak Imin) bagaimana?” kata Iftitah di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
Iftitah juga memprediksi bahwa Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menunda deklarasi cawapres Anies karena menunggu keputusan Cak Imin. “Saya memprediksi itu (Paloh nunggu Cak Imin),” ujarnya.
Menurutnya, manuver politik yang dilakukan oleh Partai NasDem dan PKB tidak mengejutkan dan sudah terbaca sebelumnya.
“Nggak, nggak, kita kan gini, setiap manuver itu kan apasih di sekarang ini yang tidak terbaca? Kan gitu,” tuturnya.
Iftitah mengaku kecewa dengan sikap Anies yang tidak memberi tahu Tim 8 tentang pilihannya.
“Pada saat itu pun juga saya sampaikan, saya juga pada posisi yang kecewa dan sebagainya. Saya pagi itu juga menyampaikan ini sesuatu yang sudah kita prediksikan, jadi nggak ada yang suprise gitu,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengumumkan bahwa partainya mencabut dukungan kepada Anies sebagai capres dalam Pilpres 2024.
“Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Saudara Anies Baswedan sebagai capres dalam Pilpres 2024,” kata Andi di Cikeas.
Keputusan itu diambil setelah Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendengar ekspresi kegalauan para kader Demokrat yang merasa diperlakukan sebagai musuh negara karena mendukung Anies.
“Kader Demokrat dengan pikiran yang tidak happy, ‘Pak, kok Demokrat ini, memang oposisi, kok diperlakukan sebagai musuh negara, kita kan bukan partai terlarang, kader Demokrat juga bukan teroris, harusnya diperlakukan sama seperti warga lain’. Itu ekspresi kegalauan dirinya, saya tekun mendengarnya,” ucap SBY.
Duet Anies-Cak Imin juga menuai reaksi dari warganet. Banyak yang menyebut hal itu sebagai plot twist karena sebelumnya banyak baliho yang memasangkan Anies dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ada pula yang mengatakan bahwa hal itu bak luka tapi tak berdarah bagi kubu Demokrat.
Anies sendiri mengumumkan Cak Imin sebagai cawapresnya dalam acara deklarasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan di Surabaya pada Kamis (31/8/2023).
Dalam pidatonya, Anies mengatakan bahwa ia dan Cak Imin memiliki visi yang sama untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
“Kami berdua memiliki kesamaan visi, kesamaan misi, kesamaan semangat, kesamaan cita-cita untuk membangun Indonesia yang lebih baik, lebih adil, lebih sejahtera, lebih berdaya saing, dan lebih berkeadilan,” kata Anies.
Cak Imin juga menyatakan kesiapannya untuk mendampingi Anies dan mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu demi Indonesia.
“Saya siap mendampingi Pak Anies Baswedan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden Republik Indonesia 2024-2029. Saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu padu, bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik,” ujar Cak Imin.