jf.id – Sudah dua tahun peristiwa gempa bumi melanda Lombok umumnya Nusa Tenggara Barat, beberapa kabupaten terkena dampak diantaranya Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Tengah.
Ribuan rumah korban gempa hancur, tetapi akhirnya bisa tersenyum setelah pemerintah pusat menggelontorkan bantuan rumah tahan gempa (RTG) dari khususnya korban gempa di Kabupaten Tengah, namun beberapa masih ada korban gempa yang harus gigit jari karena tak dapat sentuhan.
Sekretaris NTB Wacth mengungkapkan dari 24.000 jumlah total korban gempa yang mendapatkan bantuan RGT di Lombok namun masih ada terdapat warga yang belum tersentuh.
“Kasihan sama warga yang belum dapat padahal korban gempa rumahnya rusak berat, ini menjadi persoalan pemerintah juga,” sebut Oji saat ditemui di Praya, selasa (4/2/20).
Contohnya saja di Dusun Benjor Desa Teratak Kecamatan Batukliang Utara, beberapa Kepala Keluarga dikampung tersebut terkena rumahnya bahkan rusak berat, namun hanya beberapa warga yang mendapatkan bahkan bisa di hitung dengan jari.
“Pemerintah jangan biarkan rakyat gigit jari, dan harus menaruh harapan kemana, pemerintah harus cari solusi dong,” tegasnya.
NTB Wacth menilai persoalan ini tentu didasari dari pada saat proses pendataan awalnya yang belum falid, sehingga masih ada terdapat warga korban yang tidak dapat.
“Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah harus segera mendata kembali dan mengusulnya ke pemerintah pusat,” ungkap pria yang aktif di lembaga sosial itu.
Tambahnya jika masih ada korban gempa yang masih gigit jari, pemerintah Lombok Tengah jangan nanti mangklaim penerima RTG korban gempa tuntas seratus persen.
“Mau dikemanakan korban gempa yang belum dapat itu, pemerintah harus bertindak dong,” pungkasnya.
Jika masih ada korban tersisa, pemerintahan daerah saat ini akan meninggalkan penderitaan bagi rakyat.
Laporan: Lalu Albanuddin
