Kereta Api: Angkutan Masa Depan yang Meratakan Pembangunan

Noer Huda
3 Min Read
Kereta Api: Angkutan Masa Depan yang Meratakan Pembangunan
Kereta Api: Angkutan Masa Depan yang Meratakan Pembangunan

jfid – Kementerian Perhubungan telah menunjukkan komitmennya untuk membangun infrastruktur transportasi dengan paradigma Indonesia Sentris, yaitu pembangunan yang merata di seluruh wilayah.

Salah satu sektor yang mendapat perhatian khusus adalah perkeretaapian, yang merupakan angkutan massal masa depan.

Dua proyek perkeretaapian yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan telah diselesaikan adalah LRT Sumsel di Kota Palembang dan Kereta Api (KA) Makassar – Parepare rute Maros – Barru.

Kedua proyek ini menunjukkan manfaat nyata bagi masyarakat di daerah tersebut, baik dari segi mobilitas, ekonomi, maupun lingkungan.

LRT Sumsel, yang mulai beroperasi sejak tahun 2018, sudah menjadi moda transportasi yang diandalkan masyarakat di Kota Palembang dan sekitarnya.

Proyek dengan nilai investasi Rp 12,5 triliun ini mengalami peningkatan penumpang rata-rata sebesar 31 persen setiap tahunnya.

Pada tahun 2023 ini, jumlah penumpang sudah mencapai 3,7 juta orang, dengan rata-rata 11 ribu orang per hari.

Untuk semakin memudahkan masyarakat mengakses LRT, Kemenhub bersama Pemerintah Kota Palembang menghadirkan layanan angkutan penumpang (feeder).

Saat ini, sudah tersedia 7 koridor feeder, yang menghubungkan LRT dengan berbagai lokasi strategis, termasuk komplek perumahan.

Kereta Api Makassar-Parepare, yang merupakan kereta api pertama di Sulawesi, juga memberikan dampak positif bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Proyek dengan nilai investasi Rp 9,28 triliun ini telah membangun jalur sepanjang lebih dari 110 km, yang melewati 10 stasiun.

Kehadiran kereta api ini tidak hanya meningkatkan konektivitas antara Makassar dan Parepare, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di sepanjang jalur.

Selain itu, kereta api juga merupakan moda transportasi yang ramah lingkungan, karena mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara.

Kemenhub berencana untuk melanjutkan pembangunan jalur kereta api di Sulawesi, hingga mencapai 1.683,44 km.

Selain itu, Kemenhub juga terus mengembangkan infrastruktur perkeretaapian di berbagai daerah lainnya, seperti Kereta Cepat Jakarta – Bandung, LRT Jabodebek, dan LRT Jakarta.

Dengan demikian, Kemenhub telah membuktikan bahwa kereta api adalah angkutan masa depan yang meratakan pembangunan.

Kereta api tidak hanya memberikan solusi bagi permasalahan transportasi, tetapi juga memberikan kontribusi bagi kesejahteraan dan keberlanjutan masyarakat Indonesia.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article