Jokowi Siapkan Jurus Baru untuk Lindungi Produk Lokal dari Serbuan Barang Impor

Rasyiqi
By Rasyiqi
4 Min Read

jfid – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak tinggal diam melihat banjirnya barang impor yang masuk ke Indonesia. Mulai dari mainan anak-anak, elektronik, alas kaki, kosmetik, hingga pakaian bekas, semua bisa ditemukan di pasar tradisional maupun e-commerce. Padahal, produk-produk tersebut bisa mengancam pangsa pasar dan kesejahteraan produsen lokal.

Untuk itu, Jokowi memerintahkan para menterinya untuk memperketat aturan impor barang ke Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat kabinet terbatas pada Jumat (6/10/2023).

Airlangga mengatakan, banyak aduan dari masyarakat tentang maraknya barang impor yang tidak sesuai dengan standar kualitas dan keamanan. Bahkan ada pula aduan mengenai tingginya penjualan barang luar negeri di e-commerce. “Impor ini tentunya akan mengganggu terhadap pangsa pasar produksi dalam negeri, kemudian juga maraknya impor ilegal pakaian bekas dan juga di sektor industri tekstil terjadi PHK,” kata Airlangga.

Menurut Airlangga, ada beberapa komoditas yang akan diperketat impornya. “Komoditas yang dipilih adalah mainan anak-anak, elektronik, alas kaki, kosmetik, barang tekstil, obat tradisional, dan suplemen kesehatan, pakaian jadi dan aksesoris pakaian jadi, dan juga produksi tas,” jelasnya.

Salah satu cara yang akan dilakukan adalah dengan mengembalikan tata kelola impor dari post border menjadi border. Artinya, barang-barang impor harus melalui pemeriksaan di wilayah pabean sebelum masuk ke Indonesia. Selama ini, banyak barang impor yang langsung masuk ke toko-toko tanpa melalui pemeriksaan.

“Jadi dulu post border sekarang kembali ke border tentu nanti akan pakai PI (persetujuan impor) dan survei dari negara asal. itu satu,” ujar Airlangga.

Selain itu, pemerintah juga akan memperketat pengawasan terhadap impor barang bekas ilegal. Pasalnya, modus masuknya pakaian bekas impor ini semakin rapih, karena pakaiannya dicuci bersih seperti layaknya baru. “Kita harus perketat pengawasan produk-produk ilegal banyak membanjiri. Seperti kemarin itu membakar pakaian bekas dan lain-lain, pakaian bekas itu sekarang kan dirapihin, plastikin itu juga harus dilakukan (APH) aparat penegak hukum,” kata Airlangga.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan membatasi kawasan berikat yang biasanya untuk menimbun barang-barang impor dan tujuannya untuk diekspor. Namun karena kondisi dunia yang sepi akibat pandemi Covid-19, banyak barang impor yang akhirnya masuk ke pasar domestik tanpa membayar pajak. “Jadi karena sekarang dunia sepi, buatnya di Indonesia, maka boleh separuh masuk ke Indonesia dengan catatan fasilitas kawasan berikatnya ditiadakan dan dia harus memberikan pajak sebagaimana barang pajak impor lainnya,” papar Airlangga.

Langkah-langkah ini diharapkan bisa melindungi produk lokal dari serbuan barang impor yang tidak bertanggung jawab. Jokowi sendiri sudah sering mengajak masyarakat untuk mendukung produk anak bangsa dengan cara membeli barang-barang buatan dalam negeri. Ia juga mengingatkan agar belanja APBN dan APBD tidak dibelikan produk-produk impor.

“Barang bermutu banyak dibuat di dalam negeri, kita harus dukung produk-produk anak bangsa. Jangan sampai belanja APBN sebesar Rp 2.417 triliun dan belanja APBD sebesar Rp 1.197 triliun dibelikan produk-produk impor, bukan produk dalam negeri,” kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal agar bisa bersaing di pasar global. Ia juga mengapresiasi para pelaku usaha yang terus berinovasi dan berkreasi dalam menghasilkan produk-produk unggulan. “Saya yakin, dengan semangat gotong royong dan kerja keras, kita bisa mengatasi segala tantangan dan kesulitan yang ada,” ucap Jokowi.


*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article