Jika Resmi Gibran Cawapres Prabowo, PDIP Pecah Kongsi dan Kandang Banteng Terbelah

Deni Puja Pranata
4 Min Read
Golkar Usung Gibran, Prabowo: Ini Bukan Soal Dinasti, Tapi Soal Kualitas
Golkar Usung Gibran, Prabowo: Ini Bukan Soal Dinasti, Tapi Soal Kualitas

jfid – Puan Maharani, Ketua DPP PDIP, memastikan PDIP tidak khawatir jika pada akhirnya Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo dan kader PDIP, merapat ke Prabowo Subianto sebagai cawapres. Dia mengatakan PDIP sudah menyiapkan strategi untuk memenangkan pileg dan pilpres 2024.

Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP, mengatakan PDIP percaya bahwa kader PDIP memiliki kesadaran ideologis, kesadaran terhadap masa depan, kesadaran terhadap perjuangan partai, dan semangat gotong royong. Dia juga mengaku akan ngobrol-ngobrol dengan Gibran sebagai saudara seperjuangan di PDIP. 

Deddy Yevri Sitorus, politikus PDIP, menegaskan PDIP pada waktunya akan mengambil sikap soal Gibran yang diusulkan Partai Golkar menjadi cawapres Prabowo. Dia juga mengatakan PDIP akan bersikap soal kabar Gibran menjadi cawapres Prabowo. 

Hasto Kristiyanto juga mengungkit masalah etika politik merespons rumor bahwa Gibran bakal menjadi cawapres Prabowo. Dia mengatakan rakyat tahu bahwa Gibran adalah kader PDI Perjuangan yang loyal dan militan. 

Presiden Joko Widodo atau Jokowi merestui putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju. Meskipun demikian, Jokowi mengklaim tak cawe-cawe atau ikut campur soal keputusan pemilihan cawapres tersebut. “Ya orang tua tuh tugasnya mendoakan dan merestui, keputusannya semuanya di dia (Gibran),” kata Jokowi dalam keterangan pers usai menghadiri apel Hari Santri di Surabaya, pada Ahad, 22 Oktober 2023.

Dilain hal, salah satu deklarator Maklumat Juanda, Ikrar Nusa Bhakti menyampaikan kekecewaannya menyusul dipastikannya Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto. Ikrar yang merupakan pendukung Jokowi tersebut juga merasa tidak percaya dengan langkah cawe-cawe yang diduga dilakukan Presiden. “Sangat kecewa. Bukan kecewa lagi, tapi sangat kecewa. Dan kita tidak percaya. Kecewa dan tidak percaya menjadi satu,” ujar Ikrar sebagaimana dikutip dari kompas.com, Sabtu (21/10/2023).

Faisal Basri, seorang ekonom dan pengamat politik, mengatakan bahwa pemilihan Gibran sebagai cawapres Prabowo mengedepankan politik dinasti daripada pertimbangan strategis mengedepankan agenda transformasi ekonomi ke depan.

Panel Barus, Ketua Bapilpres DPP Pro Jokowi (Projo), menanggapi soal tudingan dinasti politik dengan mengatakan bahwa itu hanyalah omong kosong terkait majunya Gibran dalam Pilpres 2024. Dia juga mengatakan bahwa Gibran adalah sosok yang berprestasi dan berintegritas. 

Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Opinion (IPO), mengatakan bahwa Gibran lebih potensial untuk menghadapi Mahfud MD daripada kandidat lain seperti Erick Thohir atau Airlangga Hartarto. Dia juga mengatakan bahwa Gibran memiliki akses kekuasaan, pengaruh yang besar, dan relawan yang militan karena dia adalah putra Jokowi.

Adi Prayitno, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, menilai bahwa Gibran mendapat priviles sebagai putra Jokowi dan punya modal nama besar. Dia juga menilai bahwa Gibran mengesampingkan sejumlah nama yang punya pengalaman politik lebih lama seperti Erick Thohir, Airlangga Hartarto, atau Yusril Ihza Mahendra.

Survei PatraData menunjukkan bahwa duet Prabowo-Gibran ungguli Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin di Pilpres 2024. Dari hasil survei tersebut, pasangan Prabowo-Gibran mendapat 33,9% suara, sementara pasangan Ganjar-Mahfud mendapat 30,1% suara, dan pasangan Anies-Muhaimin mendapat 17,6% suara. 

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article