Iran Serang Israel, Siap-siap Harga Minyak Dunia Tembus USD 100 per Barel

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read
Puing-puing di lokasi serangan yang menghantam gedung yang merupakan bagian dari kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024). Foto: Louai Beshara / AFP

jfid – Tegangan geopolitik di Timur Tengah mencapai titik kritis baru pada Sabtu malam, 13 April 2024, ketika Iran meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Israel.

Serangan ini telah memicu kekhawatiran global dan berpotensi memiliki dampak signifikan pada ekonomi dunia, khususnya harga minyak.

Serangan Iran ke Israel

Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal secara langsung ke wilayah Israel. Serangan ini memicu sirene udara di kota-kota di seluruh Israel, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem Barat.

Militer Israel mengeklaim, salvo Iran terdiri dari 300 lebih pesawat tanpa awak pembunuh, rudal balistik, dan rudal jelajah.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, mengatakan pihaknya akan menyerang Israel lebih besar lagi jika Tel Aviv melakukan serangan balasan.

Iran juga memperingatkan Washington bahwa dukungan apa pun terhadap serangan balasan Israel akan berakibat buruk.

Dampak pada Harga Minyak Dunia

Serangan ini telah memicu spekulasi bahwa harga minyak dunia bisa tembus USD 100 per barel. Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia, dan konflik ini berpotensi mengganggu pasokan minyak global.

Pengamat energi dari Universitas Trisakti, Pri Agung Rahmanto, meramalkan bahwa harga minyak dunia bisa kembali menembus USD 100 per barel pasca serangan Iran ke Israel.

“Biasanya, perubahan 1 juta barel dalam persamaan penawaran-permintaan menyebabkan kenaikan harga sebesar USD 5 untuk menyeimbangkan pasar,” kata Pri Agung Rahmanto.

“Akibatnya, jika seluruh produksi Iran terganggu, mungkin akan terjadi kenaikan harga minyak sebesar USD 15 per barel,” tambahnya.

Respons Internasional

Serangan ini telah memicu reaksi keras dari komunitas internasional. Para pemimpin di Eropa dan Amerika mengutuk serangan Iran ke Israel.

Indonesia dan Cina menyinggung soal kondisi di Gaza, Palestina. Ada juga yang berbicara soal Perang Dunia III.

Negara-negara di kawasan Timur Tengah menanggapi serangan Iran terhadap Israel dengan tindakan dan pernyataan beragam. Sejumlah negara seperti Irak, Yordania, dan Lebanon mengumumkan penutupan sementara wilayah udara.

Kementerian Luar Negeri Mesir mengumumkan pihaknya telah melakukan kontak dengan semua pihak terkait untuk mengurangi ketegangan di Timur Tengah.

Kesimpulan

Situasi di Timur Tengah saat ini sangat tidak stabil dan berpotensi mempengaruhi ekonomi global.

Dengan Iran sebagai produsen minyak terbesar di dunia, konflik ini berpotensi mengganggu pasokan minyak dan mendorong harga minyak dunia naik.

Komunitas internasional harus bekerja sama untuk menenangkan situasi dan mencegah eskalasi lebih lanjut.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article