Dampak Regulasi China Terhadap Industri Game Global

Noer Huda
4 Min Read

jf.id – Pada saat pemerintah China mengeluarkan regulasi baru yang ketat mengenai penggunaan perangkat seluler bagi remaja serta pembatasan lisensi game, dampaknya meluas ke seluruh industri game global. Hal ini dikarenakan China adalah salah satu pasar game terbesar di dunia, dan setiap perubahan dalam ekosistem game mereka memiliki efek bergelombang di seluruh dunia.

Data dari firma IDC dan Data.ai mengungkapkan tren mengejutkan dalam industri game. Pengeluaran konsumen untuk game, terutama mobile game, mengalami penurunan sejak tahun 2021. Diperkirakan bahwa hingga akhir tahun 2023, pengeluaran game global akan mencapai “hanya” US$ 108 miliar atau sekitar Rp 1.645 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 2% dibandingkan tahun 2022. Ini adalah perkembangan yang signifikan, terutama jika kita membandingkannya dengan tahun 2021, yang mencatatkan rekor pengeluaran untuk mobile game hampir mencapai US$ 120 miliar.

Namun, tidak semua segmen industri game mengalami penurunan. Game PC/Mac dan konsol rumahan masih mencatatkan pertumbuhan tipis masing-masing sebesar 3% dan 4%. Namun, game handheld seperti Nintendo Switch dan Steam Deck mengalami penurunan pengeluaran yang cukup drastis, dengan proyeksi penurunan mencapai 20%.

Regulasi China yang berkaitan dengan penggunaan perangkat seluler bagi remaja menghadirkan peraturan ketat. Remaja hanya diperbolehkan bermain game selama 3 jam per minggu pada akhir pekan, di antara jam 08.00 hingga 21.00 waktu setempat. Ini adalah langkah yang bertujuan untuk mengendalikan waktu yang dihabiskan remaja di dunia maya dan memastikan fokus pada pendidikan serta kesehatan mental.

Selain itu, pemerintah China juga memberlakukan pembatasan lisensi game yang berdampak pada distribusi dan koleksi game yang dapat hadir secara resmi di Negeri Tirai Bambu. Hal ini menghambat industri game global dalam hal akses ke pasar China yang sangat menguntungkan.

Tidak hanya itu, pemerintah China juga memperketat regulasi terkait game yang dapat ditayangkan dalam platform streaming game. Salah satu peraturan yang menarik perhatian adalah larangan menyiarkan konten dari game yang belum mendapatkan lisensi ISBN dari pemerintah. Selain itu, platform streaming game diharuskan untuk memiliki sistem pengawasan yang lebih ketat terhadap konten yang diunggah ke platform mereka, termasuk komentar dari penonton.

Pentingnya dicatat bahwa dampak dari regulasi ini tidak hanya mempengaruhi industri game. Industri esports juga akan merasakan dampaknya, dan dampak ini mungkin terjadi lebih cepat daripada yang diperkirakan. Karena banyak pemain esports dan kompetisi bergantung pada platform streaming untuk mendapatkan popularitas, regulasi ketat dalam hal ini dapat mengubah lanskap seluruh industri.

Jadi, regulasi China terkait penggunaan perangkat seluler bagi remaja dan pembatasan lisensi game telah membawa perubahan besar dalam industri game, baik di tingkat lokal maupun global. Ini adalah peringatan bagi para pemain di industri ini untuk tetap waspada terhadap perubahan signifikan ini dan mencari cara untuk mengatasi dan beradaptasi dengan kondisi yang terus berubah dalam ekosistem game yang selalu dinamis.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article