India Kehilangan Kontak Lander dan Rover Saat Chandrayaan-3 Melakukan Misi di Bulan!

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
5 Min Read
- Advertisement -

jfid – Misi bulan India, Chandrayaan-3, mengalami kemunduran besar setelah tidak ada sinyal yang terdeteksi dari lander Vikram dan rover Pragyan, yang telah berada di permukaan bulan selama lebih dari sebulan.

Badan Antariksa India (ISRO) mengumumkan pada Kamis (23/9/2023) bahwa upaya untuk membangunkan keduanya dari mode tidur gagal, meskipun ada harapan bahwa mereka akan kembali aktif saat matahari terbit di kutub selatan bulan.

Chandrayaan-3 adalah misi bulan ketiga India yang berhasil melakukan pendaratan lunak di kutub selatan bulan pada 23 Agustus 2023, menjadikan India negara keempat yang melakukannya setelah AS, Rusia, dan China.

Misi ini juga merupakan yang pertama yang mendarat di daerah yang belum terjamah sebelumnya, yaitu kawah Shackleton, yang diyakini memiliki potensi untuk menyimpan air beku.

Ad image

Lander Vikram dan rover Pragyan memiliki misi untuk menjelajahi dan mengumpulkan data ilmiah tentang permukaan bulan selama satu hari bulan, atau sekitar 14 hari bumi.

Keduanya dilengkapi dengan instrumen-instrumen canggih seperti spektrometer sinar-X alfa, spektroskop laser, alat ukur medan magnet, eksperimen termofisika, dan sensor seismik.

Selain itu, lander juga membawa sebuah array laser retroreflektor yang dapat digunakan untuk mengukur jarak antara bumi dan bulan dengan akurasi tinggi.

Selama periode operasi pertama, Chandrayaan-3 berhasil melakukan beberapa eksperimen penting, seperti mengukur suhu permukaan bulan, mendeteksi aktivitas seismik, dan menganalisis komposisi kimia tanah bulan.

ISRO juga membagikan beberapa gambar menakjubkan dari misi ini, termasuk gambar anaglif yang menunjukkan relief tiga dimensi dari lander dan rover, serta gambar panoramik yang menampilkan pemandangan kutub selatan bulan.

Namun, pada awal September 2023, ISRO memutuskan untuk mematikan lander dan rover untuk menghemat energi dan melindungi mereka dari suhu dingin ekstrem yang terjadi saat malam bulan. Suhu di permukaan bulan dapat turun hingga -200 derajat Celsius atau lebih rendah di dekat kutub.

ISRO berharap bahwa lander dan rover akan dapat bertahan dari kondisi tersebut dengan menggunakan baterai yang diisi oleh panel surya sebelumnya.

ISRO merencanakan untuk mencoba membangunkan lander dan rover pada 22 September 2023, ketika matahari mulai terbit di lokasi mereka. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil, karena tidak ada sinyal yang diterima dari keduanya.

ISRO menyatakan bahwa mereka akan terus mencoba untuk menjalin kontak dengan lander dan rover, tetapi tidak memberikan batas waktu atau kemungkinan keberhasilannya.

Kegagalan ini menimbulkan kekecewaan dan kekhawatiran di kalangan komunitas ilmiah dan masyarakat India, yang telah menyambut Chandrayaan-3 dengan antusiasme dan bangga.

Misi ini dianggap sebagai tonggak sejarah bagi program antariksa India, yang memiliki tujuan jangka panjang untuk mengirim manusia ke bulan pada tahun 2030.

Beberapa ahli antariksa mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan hilangnya kontak dengan lander dan rover, seperti kerusakan mekanis atau elektronik akibat suhu rendah, debu bulan yang menutupi panel surya atau antena komunikasi, atau gangguan sinyal oleh medan magnet atau radiasi bulan.

Mereka juga menyarankan agar ISRO mencari bantuan dari badan antariksa lain yang memiliki aset di orbit bulan, seperti NASA atau ESA, untuk mencoba mengirim sinyal atau mengambil gambar dari lander dan rover.

Meskipun demikian, banyak yang masih mengapresiasi prestasi Chandrayaan-3, yang telah menunjukkan kemampuan teknologi dan inovasi India dalam bidang eksplorasi bulan.

Misi ini juga telah memberikan kontribusi ilmiah yang berharga untuk memahami lebih lanjut tentang bulan, terutama daerah kutub yang masih misterius. Selain itu, Chandrayaan-3 masih memiliki satu komponen yang tetap berfungsi, yaitu modul orbit yang mengelilingi bulan dan mengirim data ke bumi.

ISRO sendiri belum menyerah dengan Chandrayaan-3, dan masih berharap dapat menghidupkan kembali lander dan rover. Mantan kepala ISRO, Dr. K Sivan, mengatakan bahwa jika semua sistem masih beroperasi, maka proses reaktivasi seharusnya berjalan lancar.

Ia juga mengatakan bahwa ISRO sudah memiliki rencana untuk misi bulan berikutnya, Chandrayaan-4, yang akan diluncurkan pada tahun 2025 dengan tujuan untuk mendarat di kutub utara bulan.

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article