jfid Jakarta – Pemilihan Presiden (Pilpres) Republik Indonesia 2024 telah menarik perhatian media asing. Dua tokoh yang menjadi sorotan adalah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Media Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), menyoroti Presiden Jokowi terkait klaimnya tentang akses ke laporan intelijen yang merinci cara kerja partai politik dalam negeri. Klaim ini telah mengundang kritik tajam dari kelompok hak asasi manusia dan beberapa pengamat berpendapat bahwa pengungkapan tersebut bisa menjadi bak kasus Watergate di negara Asia Tenggara.
Dr. Satria, seorang ahli politik dari Universitas Indonesia mengatakan. “Klaim Presiden Jokowi ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana pemerintah dapat mengawasi partai politik,” kata Dr. Satria. “Ini adalah isu yang penting untuk demokrasi kita dan perlu diteliti lebih lanjut.”
Sementara itu, media asing juga menyoroti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Anies disebut secara konsisten berada di tiga besar kandidat calon presiden menurut survei.
Dr. Satria juga memberikan pandangannya tentang hal ini. “Anies Baswedan adalah tokoh yang kontroversial,” kata Dr. Satria. “Dia memiliki basis dukungan yang kuat, tetapi juga menghadapi kritik karena kedekatannya dengan kelompok Islam garis keras.”
Pilpres RI sendiri akan digelar 14 Februari 2024. Hingga saat ini, hanya Anies Baswedan yang telah mengumumkan pasangannya, yaitu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
