jfid – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengecam keras Amerika Serikat (AS) yang terus mendukung Israel dalam melakukan agresi militer terhadap rakyat Palestina.
Hamas menilai AS sebagai dalang utama dari perang kriminal yang telah menewaskan ribuan warga sipil di Jalur Gaza.
Salah satu bukti dukungan AS kepada Israel adalah penjualan senjata darurat senilai US$147,5 juta atau sekitar Rp2.242 triliun. Penjualan ini dilakukan tanpa melalui persetujuan kongres, dengan alasan keadaan darurat yang mengancam keamanan Israel.
Hamas mengecam keras langkah AS ini dan menyebutnya sebagai “bukti nyata bahwa pemerintah Amerika mensponsori penuh perang kriminal ini”. Hamas juga menuduh Presiden Joe Biden bersekutu dan mendukung semua kekejaman yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Perang Israel-Palestina telah berlangsung sejak Oktober 2023, dengan korban jiwa mencapai lebih dari 21 ribu orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Israel terus melakukan bombardir udara dan darat di Jalur Gaza, bahkan memperluas operasinya ke wilayah selatan yang menjadi tempat perlindungan bagi ratusan ribu pengungsi.
Sementara itu, badan pengungsi PBB (UNRWA) mengeluarkan peringatan bahwa 40 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza saat ini berisiko mengalami kelaparan akibat blokade dan krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang.
UNRWA juga mengimbau semua pihak untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional dan menghentikan kekerasan.
