Fadli Zon Sindir Ganjar, Ganjar Bilang: Itu Soal Gampang!

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
5 Min Read
Fadli Zon Sindir Ganjar, Ganjar Bilang: Itu Soal Gampang!
Fadli Zon Sindir Ganjar, Ganjar Bilang: Itu Soal Gampang!

jfid – Debat perdana capres 2024 telah berlangsung pada Minggu (17/12) lalu, dengan tiga kandidat yang saling beradu gagasan dan visi.

Namun, debat tersebut tidak hanya menimbulkan perdebatan di antara para pendukung masing-masing capres, tetapi juga di antara para elite politik yang terlibat dalam pemenangan mereka.

Salah satu yang paling menarik perhatian adalah adu mulut antara Waketum Partai Gerindra Fadli Zon dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Keduanya saling menyindir dan menyerang satu sama lain melalui media sosial dan pernyataan pers.

Fadli Zon mengungkit masa lalu Ganjar yang pernah menjadi tim sukses Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2009. Fadli Zon menyebut Ganjar sebagai orang yang tidak konsisten dan mudah berpindah-pindah haluan.

Ad image

Sementara itu, Ganjar merespons santai pernyataan Fadli Zon. Ganjar mengatakan bahwa itu adalah soal gampang dan tidak perlu dibesar-besarkan.

Ganjar juga menanggapi kritik Fadli Zon yang menyebutnya main aman saat debat. Ganjar mengatakan bahwa ia lebih fokus pada edukasi nyata daripada gimik.

Pertanyaannya, siapa sebenarnya yang gampang dan siapa yang plastik di antara keduanya? Apakah Ganjar benar-benar tidak konsisten dan mudah berpindah-pindah haluan? Apakah Fadli Zon benar-benar tulus dan otentik dalam mendukung Prabowo?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat rekam jejak dan kinerja keduanya selama ini. Ganjar Pranowo adalah Gubernur Jawa Tengah yang sudah dua periode memimpin provinsi tersebut.

Ganjar dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat, responsif terhadap keluhan dan aspirasi, serta inovatif dalam mengembangkan berbagai program pembangunan.

Ganjar juga memiliki pengalaman politik yang cukup panjang. Ia pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan selama tiga periode. Ia juga pernah menjadi Ketua Komisi II DPR RI yang mengurusi bidang pemerintahan, otonomi daerah, dan pemilu.

Ganjar memang pernah menjadi tim sukses Megawati-Prabowo pada Pilpres 2009. Namun, itu bukan berarti ia tidak konsisten dengan ideologi dan partainya. Ganjar tetap setia dengan PDI Perjuangan dan mendukung Megawati sebagai ketua umumnya.

Ganjar juga tidak pernah meninggalkan Prabowo begitu saja. Ia masih menjalin komunikasi dan kerjasama dengan Prabowo dalam berbagai isu strategis, seperti pertahanan dan keamanan.

Fadli Zon, di sisi lain, adalah politisi yang kerap kontroversial. Ia dikenal sebagai salah satu juru bicara dan pendukung setia Prabowo Subianto.

Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra. Namun, Fadli Zon sering kali membuat pernyataan-pernyataan yang menimbulkan polemik dan kritik.

Fadli Zon pernah mengkritik pemerintah yang menaikkan harga BBM, padahal ia sendiri pernah menyetujui hal itu saat menjadi anggota Badan Anggaran DPR RI.

Fadli Zon juga pernah menghina Presiden Jokowi dengan menyebutnya sebagai boneka dan antek asing. Fadli Zon bahkan pernah berfoto dengan tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, saat hubungan kedua negara sedang tegang.

Fadli Zon mengklaim bahwa Prabowo adalah satu-satunya kandidat yang bukan plastik. Namun, apakah Prabowo sendiri benar-benar otentik? Prabowo pernah menjadi menantu Soeharto, lalu menjadi lawan politiknya.

Prabowo pernah menjadi kader Golkar, lalu mendirikan Partai Gerindra. Prabowo pernah berpasangan dengan Hatta Rajasa, lalu dengan Sandiaga Uno, dan kini dengan Cak Imin.

Dari perbandingan di atas, tampaknya Ganjar lebih pantas disebut sebagai pemimpin yang konsisten, tulus, dan edukatif. Sementara Fadli Zon lebih pantas disebut sebagai politisi yang gampang, plastik, dan gimik.

Ganjar lebih mampu menunjukkan kinerja dan prestasi yang nyata, sementara Fadli Zon lebih banyak membuat pernyataan dan sindiran yang tidak berdasar.

Oleh karena itu, masyarakat perlu cerdas dan kritis dalam menilai para capres dan pendukungnya. Jangan mudah terpengaruh oleh omongan dan pencitraan belaka. Tetapi, lihatlah fakta dan bukti yang ada. Pilihlah pemimpin yang benar-benar bisa membawa Indonesia maju dan sejahtera.


Sumber: detikNews

)

Share This Article