Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Laziz NU) kabupaten dan Kota Madiun gelar acara diskusi pada Minggu (9/10) di Hotel Kartika Abadi, Madiun.
Acara tersebut di hadiri anggota DPRD Jatim Aisyah Lilia Agustina, Founder Rumah Kerja Millenial Indonesia (RKMI) Abdullah Muhdi, Ketua Laziz NU Jatim Ahmad Afif Amrullah, Ketua Laziz NU Kabupaten Madiun Zainal Arifin, dan Ketua Laziz NU Kota Madiun Edi Prasetyo.
Di acara tersebut, Abdullah Muhdi diundang mengisi acara guna memberikan ide atau gagasan untuk kemajuan Laziz NU se-Madiun Raya.
Muhdi menyampaikan materi tentang “Millenial dalam Angka”. Pembahasan tersebut menyinggung posisi dan peran pemuda. Termasuk di dalamnya tentang optimalisasi Laziz NU dengan melibatkan peran pemuda.
Muhdi mengungkapkan, berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020 terdapat 25,87% atau sekitat 68,38 juta penduduk Indonesia berusia 24-39 tahun.
Jika mengacu pada klasifikasi usia berdasarkan penelitian William H. Frey tentang analysis of Census Bureau Population Estimates tahun 2020, rentang usia 24 – 39 tahun adalah generasi Millenial.
“Jadi, dominasi penduduk Indonesia ini basisnya pemuda. Laziz NU harus menangkap informasi ini sebagai momentum dan bisa memanfaatkannya,” kata Muhdi.
Pembahasan berlanjut lebih serius. Muhdi menyampaikan tiga karakter Millenial yang sangat potensial jika dimanfaatkan secara optimal.
“Tiga karakter pemuda itu kreatif, connected, dan confidence,” lanjutnya.
Muhdi menjabarkan, generasi Millenial merupakan orang-orang memiliki pemikiran unik, out of the box, dengan ide dan gagasan yang segar.
Pertumbuhan start up dan industri kreatif merupakan salah satu contoh kreatifitas generasi millenial.
Selanjutnya, koneksi atau jejaring Millenial sangat luas karena kemudahan dan keahlian mereka dalam memanfaatkan media sosial.
Terakhir, tentang Confidence, karakter pemuda yang aktif, percaya diri, dan berani mengemukakan pendapat.
Menutup pembahasan, Muhdi merekomendasikan Laziz NU untuk kolaborasi dengan Pemuda.
“Kolaborasi dengan Pemuda ini sudah fardlu ‘ain hukumnya, jika Laziz NU ingin menjawab perkembangan zaman,” tutup Muhdi.
Reporter: Syair