Mengintip Properti Mewah di Shanghai yang Dibeli oleh Konglomerat Indonesia

ZAJ
By ZAJ
4 Min Read
Mengintip Properti Mewah di Shanghai yang Dibeli oleh Konglomerat Indonesia
Mengintip Properti Mewah di Shanghai yang Dibeli oleh Konglomerat Indonesia

jfid – Shanghai, kota metropolitan terbesar di Tiongkok, menjadi salah satu destinasi favorit para konglomerat Indonesia untuk berinvestasi di bidang properti.

Beberapa nama besar seperti Low Tuck Kwong, keluarga Widjaja, dan Sri Prakash Lohia diketahui memiliki properti mewah di kota yang dikenal sebagai pusat keuangan dan budaya ini.

Salah satu properti mewah yang baru-baru ini dibeli oleh konglomerat Indonesia adalah hotel bintang lima yang berlokasi di jantung kota Shanghai, tepatnya di Nanjing Road, salah satu jalan perbelanjaan terkenal di dunia.

Hotel ini memiliki 288 kamar dan suite, restoran, bar, spa, kolam renang, pusat kebugaran, dan ruang pertemuan. Hotel ini juga menawarkan pemandangan indah ke Bund, kawasan tepi sungai yang dipenuhi oleh bangunan-bangunan bersejarah bergaya Eropa.

Hotel ini dibeli oleh PT Lippo Karawaci Tbk, salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia, yang dimiliki oleh keluarga Riady.

Perusahaan ini mengakuisisi hotel ini dari Shimao Property Holdings Ltd, salah satu pengembang properti terbesar di Tiongkok, dengan nilai transaksi sebesar US$ 290 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun. Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi ekspansi bisnis Lippo Karawaci di pasar internasional, khususnya di Tiongkok.

Menurut James Riady, CEO Lippo Karawaci, hotel ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan, mengingat lokasinya yang strategis dan kualitasnya yang mumpuni.

“Kami sangat senang dengan akuisisi ini, karena hotel ini merupakan salah satu properti terbaik di Shanghai, dengan lokasi yang sangat menarik dan fasilitas yang luar biasa. Kami yakin hotel ini akan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan bisnis kami di masa depan,” ujar James Riady dalam keterangan resminya.

Lippo Karawaci tidak sendirian dalam mengincar properti mewah di Shanghai. Sebelumnya, Low Tuck Kwong, pemilik Bayan Resources, juga dikabarkan memiliki properti di kota ini, yaitu apartemen The Manor Shanghai yang terdiri dari 484 unit dari 12 lantai. Low Tuck Kwong merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan sebesar US$ 31,2 miliar atau sekitar Rp 457,5 triliun.

Selain itu, keluarga Widjaja, pendiri Sinar Mas Group, juga memiliki properti di Shanghai, yaitu gedung perkantoran senilai £ 195 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun di 32-50 Strand. Keluarga Widjaja memiliki kekayaan sebesar US$ 10,8 miliar atau sekitar Rp 158,92 triliun.

Mereka juga memiliki kawasan residensial di tiga wilayah di Tiongkok, yaitu di Taicang, Shenyang, dan Chengdu dengan luas lahan sebesar 246.000 meter persegi.

Tak ketinggalan, Sri Prakash Lohia, pengusaha keturunan India yang sukses di bidang petrokimia dan tekstil, juga memiliki properti di Shanghai, yaitu hotel bintang lima Mandarin Oriental Pudong yang terletak di kawasan Lujiazui, pusat bisnis dan keuangan Shanghai.

Hotel ini memiliki 362 kamar dan suite, restoran, bar, spa, kolam renang, pusat kebugaran, dan ruang pertemuan. Hotel ini juga menawarkan pemandangan menawan ke Sungai Huangpu dan Bund. Sri Prakash Lohia memiliki kekayaan sebesar US$ 7,5 miliar atau sekitar Rp 109,88 triliun.

Properti-properti mewah di Shanghai yang dimiliki oleh konglomerat Indonesia ini menunjukkan betapa besarnya peluang dan daya tarik pasar properti di Tiongkok, khususnya di kota-kota besar seperti Shanghai.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, peningkatan kelas menengah, dan permintaan akan gaya hidup mewah, properti di Tiongkok menjadi salah satu investasi yang menguntungkan bagi para konglomerat Indonesia.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article