Masih Mau Boikot Produk Zionis Israel? Inilah TOP SECRET, ‘Operasi Alpha’ Terkuak!

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
7 Min Read
Masih Mau Boikot Produk Zionis Israel? Inilah Top Secret ‘operasi Alpha’ Terkuak!
Ini Pesawatnya. Bekas sih, tapi Dibeli Indonesia dari Israel
- Advertisement -

jfid – Boikot produk Israel mungkin menjadi salah satu bentuk solidaritas kita terhadap rakyat Palestina yang terus menderita akibat penjajahan dan agresi Israel.

Namun, tahukah Anda bahwa Indonesia pernah menjalin kerja sama rahasia dengan Israel dalam bidang pertahanan udara?

Ya, itulah yang terjadi pada tahun 1980, ketika Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) berhasil membeli 32 unit pesawat tempur Douglas A-4 Skyhawk dari militer Israel, melatih pilot Indonesia di Israel, dan menyamarkan pesawat tempur itu agar bisa dibawa pulang tanpa tercium oleh publik.

Operasi ini diberi nama Operasi Alpha, yang merupakan operasi clandestine (rahasia) terbesar yang pernah dilakukan oleh TNI-AU. Operasi ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak akan pesawat tempur yang lebih modern dan tangguh untuk menggantikan pesawat-pesawat tua seperti F-86 Sabre dan T-33 Thunderbird.

Ad image

TNI-AU memang mendapat bantuan dari Amerika Serikat berupa 16 pesawat F-5 E/F Tiger II, tetapi hal itu masih dianggap kurang. Apalagi, Indonesia harus menghadapi ancaman di Timor Timur dan wilayah perbatasan lainnya.

Dari hasil penggalian intelijen, TNI-AU mendapat informasi bahwa Israel akan menjual armada A-4 Skyhawk yang mereka miliki. Pesawat ini merupakan pesawat tempur produksi McDonnell Douglas asal Amerika Serikat yang sudah terbukti kehandalannya dalam berbagai konflik.

Namun, ada masalah besar yang harus diatasi. Bagaimana caranya membeli pesawat tempur dari Israel, negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia dan sangat dibenci oleh masyarakat Indonesia karena sikapnya terhadap Palestina?

Inilah tantangan yang dihadapi oleh Kepala Badan Intelijen Strategis ABRI (sekarang BAIS) Mayor Jenderal L.B Moerdani, yang merupakan arsitek dari Operasi Alpha. Ia harus merancang skenario yang rumit dan berisiko tinggi untuk menjalankan misi ini.

Operasi Alpha melibatkan berbagai pihak, mulai dari teknisi, pilot, intelijen, hingga pejabat tinggi TNI-AU. Semuanya harus bekerja sama dengan rapi dan hati-hati, tanpa menimbulkan kecurigaan dari siapa pun.

Operasi Alpha dimulai dengan mengirimkan para teknisi ke Israel untuk mempelajari pesawat A-4 Skyhawk. Kemudian, 10 pilot TNI-AU diberangkatkan ke Israel untuk melatih kemampuan terbang dengan pesawat tersebut.

Namun, para pilot tidak tahu bahwa mereka akan diterbangkan ke Israel. Mereka hanya diberitahu bahwa mereka akan berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar terbang. Bahkan, mereka harus berganti identitas dan paspor untuk menghindari deteksi.

Setelah sampai di Israel, mereka langsung ditangkap oleh petugas keamanan bandara Ben Gurion dan digiring ke ruang bawah tanah. Ternyata, ini adalah bagian dari skenario untuk mengelabui publik dan menghindari jalur umum.

Di sana, mereka mendapat briefing singkat tentang berbagai hal yang harus diperhatikan selama berada di Israel. Mereka juga diajarkan beberapa kalimat bahasa Ibrani untuk berkomunikasi dengan orang-orang Israel.

Selama empat bulan, para pilot TNI-AU berlatih terbang dengan pesawat A-4 Skyhawk di pangkalan udara di kota Eliat, Israel. Mereka mendapat pelajaran yang intensif dan efektif, mulai dari general flying, formasi, navigasi, hingga air to air.

Mereka juga pernah menembus sistem radar Suriah dengan instruktur Israel. Mereka mendapat brevet penerbang tempur A-4 Skyhawk dari Israel Air Force (IAF), yang kemudian dibakar di depan mata mereka oleh perwira intelijen Indonesia.

Setelah selesai berlatih, para pilot tidak langsung pulang ke Indonesia, tetapi diterbangkan ke New York. Di sana, mereka diajak berkeliling Amerika Serikat selama dua minggu, untuk melupakan kenangan tentang Israel.

Mereka juga dibelikan kamera dan film, dan diwajibkan mengambil foto-foto dan mengirim surat atau kartu pos ke Indonesia, untuk menguatkan alibi bahwa mereka benar-benar menjalani pendidikan terbang di Amerika Serikat.

Sementara itu, pesawat A-4 Skyhawk yang dibeli dari Israel mulai dikirim ke Indonesia menggunakan kapal laut. Pengiriman ini dibagi dalam beberapa gelombang dan dilakukan secara rahasia.

Pesawat-pesawat itu dibalut dengan plastik pembungkus yang bertuliskan F-5, agar orang mengira bahwa mereka adalah bagian dari paket pesawat F-5 yang datang dari Amerika Serikat.

Setelah sampai di Indonesia, pesawat A-4 Skyhawk terbagi dalam dua skuadron, yaitu Skuadron Udara 11 di Lanud Iswahyudi, Madiun dan Skuadron Udara 12 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Pesawat-pesawat itu sudah dilengkapi dengan persenjataan dan langsung bisa digunakan dalam tugas-tugas operasional. Namun, keberadaan pesawat A-4 Skyhawk tetap dirahasiakan dari publik.

Baru pada 5 Oktober 1980, saat perayaan HUT ABRI, pesawat A-4 Skyhawk tampil bersama-sama dengan pesawat F-5 dalam fly pass. Ini adalah kali pertama pesawat A-4 Skyhawk dipublikasikan dalam acara besar.

Setelah itu, sedikit demi sedikit, keberadaan pesawat A-4 Skyhawk mulai dibuka secara jelas. Tidak ada lagi tabir yang sengaja dipakai untuk menutupi keberadaan pesawat A-4 Skyhawk di mata rakyat Indonesia.

Operasi Alpha adalah salah satu contoh dari keberanian dan kreativitas TNI-AU dalam menghadapi tantangan dan ancaman.

Operasi ini juga menunjukkan bahwa Indonesia pernah menjalin kerja sama dengan Israel, meskipun secara diam-diam dan rahasia.

Namun, operasi ini juga menimbulkan pertanyaan, apakah Indonesia masih bisa mempertahankan sikap kritis dan tegas terhadap Israel, mengingat ada sejarah kerja sama yang pernah terjalin?

Apakah boikot produk Israel masih relevan dan efektif, mengingat ada produk Israel yang pernah kita gunakan dan manfaatkan?

Apakah kita bisa bersikap objektif dan proporsional dalam melihat konflik Israel-Palestina, mengingat ada hubungan yang pernah terjalin?

Apakah kita bisa bersikap bijak dan berimbang dalam menentukan sikap dan kebijakan terhadap Israel, mengingat ada kepentingan dan kenyataan yang harus dihadapi?

Udah, pertanyaannya terlalu banyak. Operasi Alpha mungkin sudah berakhir, tetapi dampak dan pelajarannya masih terus berlanjut.

Operasi Alpha adalah sebuah top secret yang terkuak, tetapi juga sebuah topik yang menarik untuk dikaji dan didiskusikan.

- Advertisement -
Share This Article