jfid – Kehamilan adalah momen yang sangat penting dalam kehidupan seorang wanita. Namun, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah risiko terkena infeksi rubella dan infeksi lainnya seperti yang dialami oleh Nita Vior.
Berikut ini adalah penjelasan mendalam tentang hal tersebut.
Rubella dan Bahayanya pada Ibu Hamil
Rubella adalah penyakit virus yang sangat menular dan sangat berbahaya bagi ibu hamil.
Infeksi virus rubella dapat menyebabkan komplikasi terparah ketika ibu terinfeksi pada awal kehamilan, terutama dalam 12 minggu pertama (trimester pertama).
Jika ibu hamil terinfeksi rubella selama 20 minggu pertama kehamilan, biasanya ini dapat menularkan penyakit kepada janin, sehingga bayi akan mengalami kondisi rubella bawaan.
Kisah Nita Vior dan Rubella
Nita Vior, seorang gamer, mengungkapkan bahwa dia terinfeksi virus rubella karena ibunya sering mengonsumsi makanan mentah saat hamil.
Virus tersebut masih bersemayam di tubuhnya, bahkan virus tersebut masih hidup di dalam otaknya hanya saja dalam kondisi tidak aktif alias dilemahkan.
Makanan Mentah yang Harus Dihindari
Berikut adalah beberapa makanan mentah yang harus dihindari oleh ibu hamil untuk mencegah risiko terkena rubella dan infeksi lainnya:
- Daging mentah atau setengah matang: Daging sapi, babi, domba, dan unggas mentah atau setengah matang berisiko tinggi terkontaminasi bakteri seperti Listeria monocytogenes, Salmonella, dan Escherichia coli (E. coli).
- Makanan laut mentah: Selain sashimi, makanan laut mentah seperti kerang, oyster, dan scallop juga menjadi makanan yang harus dihindari saat hamil muda.
- Susu yang belum dipasteurisasi: Susu yang belum dipasteurisasi berisiko tinggi terkontaminasi parasit Toxoplasma gondii.
- Buah dan sayur yang tidak dicuci bersih: Buah dan sayur yang tidak dicuci bersih dan menggunakan air mengalir berisiko tinggi terkontaminasi parasit Toxoplasma gondii.
Dengan memahami risiko dan cara pencegahan, diharapkan ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan sehat dan aman dari risiko rubella dan infeksi lainnya.
Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum membuat perubahan pada pola makan Anda selama kehamilan.
