BANGKALAN, JFID – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dipercaya menjadi tuan rumah acara Halal Bihalal sekaligus Rapat Kerja Paguyuban Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Jawa Timur 2025.
Dengan mengangkat tema “Transformasi Pendidikan Tinggi di Era Efisiensi Anggaran: Arah Kebijakan Menuju Kampus Berdampak dan Berkelanjutan”, pertemuan triwulanan ini menyoroti tantangan baru dunia pendidikan tinggi di tengah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, menyampaikan bahwa tema tersebut dipilih sebagai respons terhadap perubahan besar yang tengah didorong oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Saat ini, perguruan tinggi tidak cukup hanya menjalankan Tridharma. Lebih dari itu, kita ditantang untuk memastikan bahwa setiap aktivitas kampus memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” tegasnya, Rabu (30/4/2025).
Prof. Safi’ juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna mewujudkan transformasi tersebut. Hadirnya Wakil Gubernur Jawa Timur dan Wakil Bupati Bangkalan dalam acara ini menjadi sinyal kuat bahwa sinergi antara kampus, pemerintah daerah, dan industri adalah kunci sukses membangun pendidikan tinggi yang berdampak.
“Kampus harus menjadi motor penggerak untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mulai dari kecerdasan hingga kesejahteraan,” ujarnya.
Menanggapi kebijakan efisiensi anggaran, Prof. Safi’ mengingatkan para rektor untuk menyusun program-program prioritas yang jelas.
“Anggaran yang terbatas harus mendorong kita lebih kreatif dan inovatif. Setiap kegiatan harus dipastikan memberi dampak langsung kepada masyarakat,” imbuhnya.
UTM sendiri, lanjut Prof. Safi’, telah merancang strategi agar penghematan anggaran tak menjadi penghalang inovasi, terutama dalam riset dan pengabdian masyarakat.
Dengan semangat baru ini, seluruh PTN di Jawa Timur diharapkan semakin solid dalam mendorong pendidikan tinggi yang relevan, berkelanjutan, dan berkontribusi nyata bagi perkembangan zaman. (faiq/jfid)
